Igra menatap wajah pucat mamanya sang Mama tidak mau dibawa ke rumah sakit, jadi barusan Igra hanya memanggil dokter dekat rumah untuk menangani perempuan yang sudah melahirkan dirinya dan almarhumah Anin adiknya. Sejak Anin meninggal memang Ganis sama sekali tak punya semangat hidup.
Raka akhirnya membiarkan Igra kembali ke rumah untuk membantu dia meredam semua kegalauan hati, juga membantu untuk penanganan Ganis.
“Makan dulu Ma, sedikit saja, biar Mama enggak sakit. Kalau Mama sakit seperti ini, Anin juga enggak suka kok. Anin maunya Mama sehat,” bujuk Igra.
“Biar Mama temani Anin,” ucap Ganis serius. Rasanya sudah tak ada guna dia hidup.
“Ya enggak boleh begitu Ma, apa pun alasannya bunvh diri itu adalah tidak diizinkan oleh agama kita. Diberi hidup kenapa kita mengakhirinya ha
