55. Hwayang Group

1025 Kata

Fatiya tak dapat menepia air matanya. Saat sang ayah bilang tidak bisa artinya tidak ada celah lagi untuk bisa membujuknya. Besok hari peringatan kematian sang ibu. Dan hanya di hari itu jumlah hari dalam setahun ia bisa mengunjungi makam ibunya. Jika seperti ini jelas ia tak memiliki kesempatan. "Mau ke mana Fatiya?" seru Arbrito. Fatiya tampak kesal sampai menghentakkan kaki. Namun, Fatiya tak menjawab. Gadis itu menyambar tasnya di gantungan seraya melangkah keluar. Huzam yang berada di dalam kamar mandi pun akhirnya tak tahan. Ia mempercepat proses membersihkan dirinya agar bisa melihat keadaan di luar kamar mandi. Pasti Fatiya sudah beranjak pergi. "Fatiya!" teriak Arbrito. Ia bahkan meninggalkan sesi makannya. Satu hal yang jarang sekali terjadi. Fatiya tak peduli. Ia menaiki sepe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN