54. Doa Terbaik

1049 Kata

Pagi buta Huzam dibuat tersentak saat Arbrito membangunkannya. Ia menginap di rumah itu satu kali lagi karena Arbrito tak menjemputnya. "Ada apa, Pak?" "Bangun. Waktunya olah raga!" Huzam mengucek mata. "Olah raga, Pak?" Arbrito mengangguk. Sejatinya ia berencana mengajak Huzam olah raga di sore kemarin. Namun, Huzam dan Fatiya sepeti asyik sendiri mengerjakan sesuatu. Ia pun mengurungkan niat. "Pakai ini!" seru Arbrito. Ia sudah menyiapkan seraham training dan sepatu khusus. Huzam menggeliat. Sejatinya ia cukup malas. Namun, ia tak bisa menolak. Huzam pun bangun dari tempat tidurnya. Ia bawa dirinya menuju kamar mandi. "Udah bangun?" tanya Fatiya yang di waktu subuh sudah cukup sibuk. Huzam mengangguk. Kemarin, mereka sudah saling mengakrabkan diri. Meski begitu, ia tidak terlalu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN