Prolog
Dalam sebuah cerita, ada 2 jenis tokoh di dalamnya. Pemeran antagonis dan pemeran protagonis. Antagonis dan protagonis sama-sama pemeran penting dalam cerita. Pemeran-pemeran yang menjadi bumbu-bumbu cerita. Dan ada satu lagi jenis pemain dalam sebuah cerita.
Yaitu, pemeran figuran. Figuran-figuran yang sering muncul hanya figuran yang bersama karakter utama. Entah sahabat, atau hanya lewat untuk sekadar tambahan pemanis di dalamnya.
Lalu, ada lagi pemeran figuran yang berada di sisi antagonis. Pemeran figuran yang hanya ada untuk membuat cerita lebih panas. Kadang tidak diberikan dialog dengan benar dan hanya muncul beberapa kali di dalam cerita.
Bisa dibilang, itulah aku.
Pemeran figuran, yang berada di sisi si antagonis.
Pemeran figuran, yang hanya muncul beberapa kali dalam cerita.
Orang-orang bilang, semua manusia adalah pemeran utama dalam cerita mereka masing-masing.
Tapi, aku tidak berpikiran demikian. Karena kurasa, inilah aku.
Si pemeran figuran.
Namaku, Azizah Ziana. Biasa dipanggil Zee oleh teman-temanku.
Dan disinilah, ceritaku yang menjadi figuran dimulai.
***
Dalam sebuah cerita, ada 3 jenis pemain di dalamnya. Yang pertama, pemeran utama perempuan. Yang kedua, pemeran utama laki-laki. Dan yang ketiga, adalah pemeran antagonis.
Abimayu Kai Damian adalah laki-laki populer dengan sejuta keahlian yang dimilikinya. Lahir dari keluarga kaya raya, dan terkenal sangat jenius. Apalagi, dia juga atlit voli. Dan ya, dia adalah pemeran utama dalam cerita ini.
Ada Kania pula. Dia pemeran utama perempuan dalam sebuah cerita. Pasangan dari pemeran utama pria di sini.
Dan ada Larasati. Tukang bully, penjahat, penyuka Abimayu garis keras, sekaligus temanku.
Dan aku?
Aku bukan siapa-siapa.
Aku hanya pemeran figuran dalam cerita ini.