Diandra Gautama dan Gilang Anggara

''saksi sah, sah, sa........h."' Diandra Gautama usia 23th panggil saja Dira dinikahi oleh Gilang Anggara usia 27th biasa dipanggil Gara. Diandra Gautama memang tidak cantik tetapi dia anak yang manis imut banyak orang yang mengira Dira masih anak-anak masih sekolah menengah padahal umurnya sudah cukuplah menikah untuk ukuran orang Indonesia. Diandra Gautama lahir di keluarga yg sederhana ayahnya seorang pegawai swasta,ibunya ibu rumah tangga. Dira memiliki adik laki-laki yang sangat dia sayangi berusia 15th selisih cukup jauh dari Dira. Dira anak yg biasa saja,biasa dalam bergaul,berteman,bekerja,maupun masalah cinta. tapi dia sangat pekerja keras karena Dira sadar diri Dira terlahir dari keluarga yang sederhana jadi dia tidak pernah bermalas-malasaan dan sangat bertanggung jawab dengan pekerjaannya. (malam pertama) Diandra Gautama "pelan-pelan ya yank " gara sambil membatu Dira melepaskan kebaya pengantin yang digunakannya "baru mau di unboxing yank udah diingetin aja" sambil tersenyum gara menciumi tengkuk leher Dira dan memeluk erat tubuh istrinya, "deg" Dira kaget jantungnya memompa cepat merasakan sentuhan yang belum pernah dia rasakan. Gara mengerti apa yang dimaksud dira hanya untuk membantu membuka kebayanya tapi gara senang menggoda istri imutnya ini, gara merasakan salah tingkah istrinya setelah apa yang baru dia lakukan. "setelah ini bersih-bersih dulu kamu nanti agar nyenyak tidurnya" ucap gara "kamu juga yank,nanti aku mau cari makan dulu setelah mandi" sambil bejalan kearah kamar mandi dengan pipi merona karena malu. Gara sangat senang melihat tingkah istrinya yang baru dinikahi ' hahaha hahahaa ' dalam hati gara tertawa senang. ------- setelah 20menit dira keluar berjalan dengan kepala menunduk karena malu disusul gara langsung masuk ke kamar mandi,dira masih merasa asing dengan keberadaan gara di kamarnya walaupun mereka berpacaran cukup lama tapi gara tidak pernah berbuat di luar batasnya,dan Dira anak yang berbakti tidak mau merusak nama baik orangtuanya di pandang rendah orang lain. Setelah gara selesai berpakaian santainya menggunakan boxer dan kaos putih polos gara beralih melihat suara pintu terbuka dengan senyum senangnya gara menghampiri dara yang membawa nampan berisi dua porsi makanan gara mengambil alih nampan tersebut yang dibawa Dira "kenapa ga makan diluar aja yank" tanya gara "tadi pas aku kemeja makan cari makanan ada ibu,ibu yang nyiapin ini semua" Dira menunjuk makan yg di bawanya "maaf ya yank aku masih belajar, aku akan berusaha dan belajar terus jadi istri yang terbaik untuk kamu" gara mengelus kepala Dira dengan senyuman yang berbinar. "aku juga belum paham betul tentang berumah tangga hanya dengar cerita dari teman-teman aja gimna Jadi imam keluarga,aku juga akan terus belajar menjadi imam yang terbaik untuk kalian agar kamu dan anak-anak kita tetap bahagia serta bangga terhadapku" raga mencium dahi Dira. Dira menunduk tersipu mendengar ucapan raga 'ha kalian,anak-anak,apa raga sadar apa yang diucapkannya kita kan baru sah saynk begituan aja belum, aaaaah jadi m***m kan pikiranku' dengan pikiran nya yang penuh dengan ucapan raga membuat pipi Dira merona "hayooo mikirin apa" Dira tersadar dari lamunannya. "kita jadi makan ga ni yank pegel aku pegangin ini terus" melihat ke arah makanan yang masih di pegang raga, Dira berdiri dari posisi duduknya menyadarkan Dirinya ternyata mereka masih duduk di pinggiran kasur karena bingung mau makan dimana. "makan lesehan aja yank pakai karpet itu" raga berucap sambil melirik karpet yang disenderkan dipojok tembok. "aaah iya aku jadi ga konsen gini, gara-gara kamu ni yank" Dira menyeret karpet raga langsung menaruh nampan di kasur karna dia sadar tidak mungkin lagi liatin istrinya gelar karpet sendiri, dan gara langsung membantunya. "iiih kamu aja yang pikirannya,pasti lagi mikirin m***m kan" ucap gara sambil merapih kan karpetnya. "apaan si kamu,lagian kamu tadi sadar ga kamu ngucap kalian, anak-anak. hamil aja belum aku, apa lagi hamil melakukan aja belumkan kita"..... "tuh kan m***m,pengen banget apa begituan" raga Ketawa "hahahaha kamu lucu sayank" Dira kesal karena di godain terus "udah aah ayo makan udah adem kan jadinya kebanyakan ngobrol" raga mengambil makanannya dan mereka mulai makan,tidak heran ya karna memang di kamar dira tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit juga, karna meja belajarnya di keluarkan kamar jadi sisa tempat tidur berukuran sedang, meja kecil di sampingnya,dan lemari pakaian,memang ayahnya sengaja membuatkan Dira kamar mandi sendiri di dalam kamarnya sewaktu-waktu seperti saat ini Dira tidak perlu keluar kamar,pikir ayahnya saat itu. hayyy semangat terus ya, jangan lupa 7m. semoga kita dilindungi dan sehat selalu.....