GISELLA LUNA

Gisel mahasiswa semester 3 di perguruan tinggi swasta di kotanya. Gisel bukan anak yang populer, bukan pula anak yang banyak temennya. Di juga bukan gadis nerd atau cupu. Dia anak biasa-biasa aja yang kena FRIENDZONE oleh Sean sahabatnya sejak SD. Sebenarnya Gisel ingin mengambil jurusan tataboga di kampus negeri siapa tau nantinya dia jadi Chef seperti yang dicita-citakannya. Tapi impian itu tidak jadi terwujud karena Sean memaksannya untuk mengambil jurusan di falkutas bisnis agar sama dengannya. Ingatannya melayang di kejadian beberapa tahun yang lalu. “Sel lu mau kuliah dimana?” tanya Sean yang kini sudah merangkul Gisel mesra di kantin. Di tegur??? Ya nggaklahh... Sean ini anak yang punya sekolahan. “Di negri pokoknya yang ada jurusan tataboga.” jawab Gisel. Gisel pun bertanya kepada Irenee sepupu Sean kemana ia akan melanjutkan sekolahnya. Mendengar jawaban Irenee yang akan mengikuti Azam pacarnya yang saat ini sedang mengejar beasiswa Hardvard dan stanford university ia pun sedih karena Irenee adalah sahabat perempuan terbaiknya sejak dia hidup di dunia ini. “Darrell mau kuliah dimana?” tanya Gisel basa-basi. Darrell ini kembarannya Irenee. Dia lebih ganteng dari Sean. Lebih keren, lebih pinter, lebih kaya dan lebih misterius dari Sean. Harusnya dia naksir aja sama Darrell jangan sama Sean yang suka gonta ganti cewek kayak ganti underware. Tapi dia sadar kenapa ia bisa tidak naksir Darrell, Darrell ini mother complex akut menurutnya. Semuanya terserah mere. Hidupnya sudah di tata merenya (ibunya). Dan Darrell tidak pernah sekalipun membatah perkataan merenya, itu yang di katakan Irenee kepadanya. “Lo jadi mau sekampus sama Darrell yan?” tanya Irenee. Gisel menatap Sean. Dia tidak tau kalau Sean akan sekampus dengan Darrell. Sean tidak pernah menyinggung di depannya sekalipun. Jadi Sean bakal kuliah di luar negeri?? Iyalah luar negeri Sean kan blasteran Amerika-Indonesia. Sedangkan Darrell blasteran Perancis, Singapura, Amerika dan Indonesia. Banyak banget ya elah... Kalau Gisel dia buatan lokal. Asli Indonesia. “Mere jadi nyuruh dimana sih?” tanya Irenee lagi. “Hmm... gatau.” jawabnya. Darrell ini cuek ke semua perempuan kecuali mere dan kembarannya Irenee. Meskipun Gisel sahabatnya sepupu dan kembarannya. Darrell tetap cuek sering tidak merespon omongannya Gisel. Untung ganteng mangkanya Gisel maklumi. Coba nggak ganteng udah Gisel lembar pake kecap. Biar mukanya sehitam hatinya. Gisel menatap Sean sedih. Jika sampe Sean sekampus dengan Darrell maka ia akan sendirian. “Kenapa lo nggak mau jauh jauh dari gue?” Goda Sean yang menatap Gisel. “Najiss.” jawab Gisel kesal. Meskipun menjawab seperti itu tapi ia ini serius jika tidak ingin jauh-jauh dari Sean. Hubungannya dengan keluarganya sangat buruk sehingga ia tak akan berani meminta untuk kuliah ke luar negeri. “Gue pingin sekampus sama lo!!” kata Sean lagi diiringi dengan senyum innocentnya. Gisel melting. “Tapi di kampus gue ya, ngambil jurusan bisnis. Nggak bisa gue jauh-jauh dari lo!!” Sambungnya lagi. See... Sean itu cuma tukang baper. Dengerkan katanya yang nggak bisa jauh-jauh dari Gisel. Tapi kerjaannya macarin semua cewek-cewek yang notabenya jika sudah pacaran Gisel akan terlupakan. Gisel mendesah entah dia yang kebaperan apa Sean yang tukang baper. Nah itulah sederet scane drama yang membuat Gisel sekampus dengan Sean saat ini. Gisel melihat Sean yang tertidur pulas di tempat kesehatan. Sean sakit? Jelas tidak. Laki-laki itu hanya sedang malas masuk kelas dan membuat Gisel ikut menunggunya agar dia tidak kesepian. Gisel mengingat kejadian waktu Ospek dia dan Sean telat datang ke kampus. Dan Gisel lupa membawa topi dari bola yang di buatnya. Gisel sudah ketakukan akan di bentak kating kating disana. Tapi Sean menyelamatkannya. Dia memberikan topinya itu kepada Gisel. Alhasil Sean yang di hukum “Mau jadi apa kamu kalau nggak bisa disiplin!! Ntar ya dek kalau kamu telat kayak gini bisa di suruh keluar sama dosen.” bentak kating perempuan itu. “Udah nggak disiplin suka telat Nggak lengkap juga!! Kamu niat mau ospek tidak?” tanya kating laki-laki itu dengan teriak. “Nggak niat emang.” jawab Sean santai. Alhasil jawaban itu membuat semua orang menatapnya kaget. Terlebih para kating kating yang terlihat marah. “ Anak siapa sih kamu itu...” “ Anak yang punya kampus ini.” potong Sean cepat. Mereka semua kaget. Kecuali Gisel. Sean langsung pergi meninggalkan lapangan yang di buat ospek tadi. Lebih baik dia tidur dan nanti malam pergi clubbing. Sejak insiden itu Sean jadi terkenal. Terlebih wajah ganteng dan Lamborghini Centenarionya yang indah di pandang mata. Masuk kuliah Sean selalu kemanana-mana dengan Gisel. Karena hal itu mereka sering di terpa gosip bahwa mereka pacaran. Padahal mah sebenarnya nggak. Gisel sering membantah pertanyaan teman-temannya. Tapi tidak ada yang percaya. Sampai akhirnya Sean pacaran dengan perempuan tercantik di kelasnya, namanya Anita. Karena kejadian itu, barulah Gisel terlepas dari gosip pacaran dengan Sean. Tapi sayang hubungan itu kandas dalam waktu satu bulan. Rekor terlama Sean pacaran. Baru 2 minggu Sean putus dari Anita. Dia sudah pacaran dengan maskotnya anak Akutansi yang sekaligus model di toko pakaian Lavender. Hubungan Sean juga tidak bertahan lama. Dia hanya pacaran 3 minggu dengan model itu. Kabarnya dia cuma morotin uangnya Sean. Gisel percaya jika para para mantan Sean di kumpulkannya maka bisa di adakan meet and great. “Hoy!!” Gisel terkejut saat Sean sudah terbangun dari tidurnya dan menepuk bahunya. “Ayok gue anterin balik.” “Gue ada kelas jam 2 ntar.” “Yah.. Kalau gitu gue balik duluan ya. Gue mau kencan sama Mita.” pamit Sean. Dia segera mengambil tasnya. “Mita siapa?” tanya Gisel. “Pacar guelah. Emang lo jones!” ejek Sean. “Bukannya lo pacaran sama Anin anak perawat itu??” tanya Gisel lagi. “Udah putus kemarin.” jawab Sean. “Bye beb. Sorry ya gue nggak bisa nganterin lu balik.” Pamit Sean. Setelah itu dia langsung melaju pergi. Gisel sudah tidak bisa kesal lagi. Itu memang bawaan Sean dari lahir. Mau cemburu pun percuma orang dia cuma sebatas teman buat Sean. Gisel pernah marah-marah ke Sean gara-gara lebih memilih kencan dengan pacarnya dan membuat Gisel menunggu 3 jam di mall. Dan jawaban Sean waktu itu menampar keras Gisel. Lagian Sean juga tidak pernah pacaran lebih dari satu bulan. Mangkanya Gisel tenang tenang saja.