“Karin, Gisel dimana?” tanya Aryan di meja makan. “Non Gisel udah balik tadi sama mas Sean pak.” jawab Karin. “Non Gisel cuma titip salam aja, katanya ia nggak mau ganggu bapak yang lagi istirahat.” sambung Karin lagi. Aryan menganguk tanda ia mengerti. Disisi lain Gisel tertidur selama perjalan. Sean menatap Gisel. Ia tersenyum lega. Sean tau Gisel sedang sedih. Saat menjemputnya tadi, Artnya bilang tentang papanya. Sean tau hubungan Gisel dan keluarganya tidak baik. Dan itulah, pertama kalinya Sean bertemu dengan Gisel. Perempuan itu menangis dan sembunyi di dalam perosotan di taman komplek rumah mereka. Dan sejak saat itu Sean selalu melihat Gisel menangis di tempat yang sama. Sean penasaran melihat pemandangan seperti itu. Ia mulai mendekati Gisel, sejak itu ia bersahabat den

