Nyeri hati ini memeluk sedih, ingin kuluahkan segala pedih dan gundah yang menjelaga di dalam d**a. Kami pengantin baru yang kini saling memunggungi, saling membelakangi bukan karena benci. Tapi atas dasar keheranan suamiku pada sikap dan kecemasanku yang berlebihan terhadap asistennya, sementara aku tertekan dan gila sendiri dengan banyak tekanan pikiran serta angkuh pembantunya. "Dana bukan asisten biasa, dia tangguh dan keras, wanita itu licik dan pandai memanfaatkan situasi. Ia bisa memanipulasi pikiran suami dan anak tiriku." Sejujurnya aku tak selemah itu, dan ini bukan pertama kali aku menghadapi benalu perusak yang meggeroti bahtera rumah tanggaku, nqujnjiwa lelahku meronta dan muak dengan keadaan yang sama. Aku lelah! * Tengah malam aku terbangun karena merasa haus dan kant

