Part 2

1306 Kata
Baru saja Rafa turun dari mobil kesayangannya dan berjalan dikoridor sekolah sudah terdengar suara-suara para siswi perempuan yang biasa memang menunggunya. "Pangeran sekolah dateng" "Mau dong gue jadi pacarnya" "Ganteng banget " "Udah anak pemilk sekolah, ganteng lagi " Sudah bosan Rafa mendengar semuanya , namun tiba tiba suara yang lebih menjijikan lagi terdengar ditelinga Rafa. "Sayang, kok kamu baru dateng?? " ketika mendengarnya Rafa langsung tau suara siapa itu. "Shyerli lepasin tangan lo dari tangan gue" ucap Rafa datar sambil melepaskan tangan wanita yang bergelayut di tangannya. "Kamu kok gitu si yang?? Kamu mau ke kelas kan?? Bareng aku yuk" Rafa semakin malas meladeni perempuan itu kadang ia berfikir kenapa ayahnya bisa memasukan siswi seperti itu disekolahnya. Shyerli,gadis bermake up yang terang terangan mengejar-ngejarnya. Langsung dengan cepat Rafa lari dari si "nenek lampir" saking cepatnya Rafa tak sadar nabrak seseorang. "Aww" sepertinya suaranya tak asing ditelinganya, pikir Rafa. "Sorry , lo gak kenapa-napa??" Ucap Rafa merasa bertanggung jawab, namun ketika melihat wajah orang yang ditabraknya jantung Rafa langsung berdetak lebih cepat dri biasanya. "Sye...Syella lo gak kenapa-napa kan??" tanya Rafa. namun tanpa jawab pertanyaan Rafa, Syella langsung berdiri tapi dengan cepat Rafa langsung memegang tangan mungil Syella. Tapi gadis itu menepisnya dengan kasar. "Gue baik-baik saja dan lo gak usah sok perduli sama gue, Rafa" jawabnya datar dan penuh penekanan membuat Rafa langsung terdiam kaku. ya,Rafa tau ini semua memang salahnya salahnya. Karena terlalu gengsi untuk mengakui perasaannya dulu,salah Rafa karena seenaknya mempermainkan hati Syella,salah Rafa karena udah membuat Syella menangis. Dan saat ini Rafa menyesal lebih tepatnya sangat amat menyesal. Setelah lama terdiam akhirnya Rafa lanjut jalan menuju ke kelas kesayangannya. yaitu kelas 12 IPA 1 yang merupakan kelas kesayangan Rafa ,ya karena orang yang ia sayang pun ada didalam 1 kelas yang sama. "Woyy broo pagi pagi muka udah ditekuk-tekuk aja nih" ucap si 'aneh' Kevin yang diikuti oleh tatapan ingin tau oleh Jevin dan axel. Jevin dan Kevin adalah kembar , Jevin adalah kaka dan Kevin adalah adiknya tapi sifat mereka sangat berbeda , Jevin si dingin yang jarang bicara dan Kevin si pecicilan yang lemot. "Abis nabrak orang gue" ucap Rafa dengan raut wajah yang sulit diartikan. "Hah nabrak orang?? Mati gak?? Kalau mati ayo kita kubur supaya mayatnya gak bilang ke polisi kalo lo yang nabrak dia" ucap Kevin mulai lagi dengan kata kata anehnya. Pletak "Aww kenapa lo semua jitak gue?? " ringis Kevin setelah exel , Jevin dan Rafa menjitak kepalanya. "Gue nabrak orang dikoridor sekolah nyet,bukan di jalan" sahut Rafa malas. "Lo nabrak siapa si sampe wajah lo jadi kelihatan bersalah seperti begini" tanya exel penasaran. "Gue nabrak Syella " jawab Rafa membuat ketiga temannya melongo. "Kok bisa??" "Dianya gimna??" "Pastesan muka lo kayak begitu" "Ya gitu pas gue nanya 'lo gapapa??' Eh dianya jawabnya dingin gitu , makin merasa bersalah gue" ucap Rafa sambil menghela nafas. "lagian lo ber tiga jahat banget sama ayang beb Syella gue,untung gue engga ikut ikutan permainan lo ber tiga jadi si Syella manis imut bin ngegemesin gak benci sama gue" ucap Kevin dan mendapat tatapan tajam dari ke tiga temannya. Flashback on "Gue pilih dare" ucap Rafa Mereka ber 4 sedang bermain ToD di taman belakang sekolah. "Yaudh gue tantang lu buat dapetin Syella luciana alexander "ucap Jevin santai "Lu nyuruh gue dapetin si cewe troublemaker?? Gampang" ucap Rafa penuh keyakinan . " engga boleh , gue gak setuju masa lu mau jadiin ayang beb gue yang cantik gemesin kaya gitu jadi bahan taruhan??" Kevin menolak ide itu selain dia tidak rela Syella dijadikan bahan taruhan , dia juga tidak suka temannya menyakiti perempuan. "Lo dapetin Syella. pacaran 3 bulan, putusin , lo gue kasih duit 10 jt deh " ucap exel membuat semuanya kaget. "Cuma 10 jt ?? Gimana kalo mobil sport lo??" Ucap Rafa sambil menyeringai. "Gue setuju. lo berhasil pacaran 3 bulan,lo ambil mobil sport gue, deal??" Ucap exel. "Deal" Rafa " pokonya gue gak ikutan kalian , gue pergi" Kevin pergi dari taman , tanpa mereka sadari ada yang merekam kejadian tersebut melalui kamera handphone. Flashback off "Kok dulu gue tega banget ya??"ucap sekarang ia mengacak ngacak rambutnya sendiri. Bahkan saat ini ia masih ingat dengan detail momen indahnya dengan Syella selama mereka pacaran. "Gue masih merasa bersalah banget loh, ini semua tuh gara-gara Jevin " exel menatap ke arah Jevin. "Iya iya terserah " ucap Jevin malas "Rasanya gue pengen nyanyi buat lo raf lagunya raisa feat. Isyana"ucap Kevin. "Judulnya,mantan terindah tetap dalam jiwa"ucap Kevin dan dihadiahi tatapan tajan oleh Rafa. Bel masuk sudah berbunyi tetapi Rafa sama sekali belum melihat kehadiran Syella dikelas. "Temen lo mana??"tanya Rafa pada Gina dan Cindi yang merupakan sahabat dari Syella. "Ciee Rafa nanyain Syella cieee" Cindi dengan jahil menggoda Rafa. "tobat lo?? Habis putus sama temen gue, gak nyari yang baru??" ucap Gina sedikit menyindir. Rafa hanya menggaruk kepalanya. Bingung mau menjawab apa. "Dia dimana?? Gue kok gak liat dia??"tanya Rafa lagi. "Lagi menenangkan diri mungkin. Kalo lo masih sayang pasti lo inget,tempat dimana yang menurut Syella bisa bikin pikiran dia tenang" ujar Cindi santai dengan senyum misterius. Ketika mendengar itu Rafa langsung mengingat satu tempat yang sangat ia yakini. taman belakang sekolah,dibawah pohon. "Yaudah gue mau nyamperin dia dulu" ucap Rafa dengan semangat ingin menemui gadisnya. "Bro gue pergi dulu"ucap Rafa kepada tiga temannya. "Kemana??"ucap exel mewakili dua orang temannya. "Mau nyari mantan tercinta"ucapnya sedikit keras disertai senyum tengilnya. Dan berjalan keluar kelas. Ketiga temannya bersiul menggoda, sedangkan seisi kelas heboh mendengar perkataan Rafa. Para siswi lebih tepatnya iri. Rafa memang tak pernah lama jika berpacaran dengan salah satu siswi disekolah ini. Begitu bosan maka akan ia tinggalkan. Cindi dan Gina hanya geleng-geleng melihat Rafa yang sebenarnya masih sangat menyayangi Syella. Cindi dan Gina pun tau Syella masih menyayangi Rafa sebenarnya. Tapi luka dihati gadis itu yang membuat Syella sedikit membenci Rafa. Taman belakang. "Kebiasaan lo gak berubah ya"ucap Rafa pelan. ia melihat Syella tertidur nyenyak di bawah pohon dan dengan perlahan ia berjalan ke arah Syella yang sedang tertidur nyenyak. Kemudiam duduk disamping gadis itu. "Cantik"ucap Rafa tanpa sadar. Matanya tak bisa lepas dari gadis yang sedang terlelap dengan damai. "Lo benci ya sama gue??tapi asal lo tau gue udah terlalu jatuh,gue udah jatuh cinta sama lo,gue memang pengecut karena udah manfaatin lo" ucap Rafa dengan nada sedih. berharap gadis itu mendengarnya. Tapi sepertinya tak mungkin. Rafa menyenderkan kepalanya dipohon besar itu. Seperti Syella. "Nghh" mendengar suara itu Rafa langsung menoleh ke arah Syella yang sedang berusaha membuka mata. "Tidur nyenyak princess??" Ucap Rafa sambil menatap Syella. "Maaf , gue harus ke kelas"jawab Syella dingin. Dan langsung berdiri dan segera berjalan. Namun baru saja dia akan berjalan Rafa segera menarik tangan Syella dan menarik tubuh mungil itu masuk kedalam pelukannya. "Lima menit. cuma lima menit. Aku mohon kamu jangan lepasin pelukan ini" ucap Rafa sambil meletakan kepalanya dibahu Syella. Ia sangat merindukan kehadiran gadis dipelukannya ini. sama seperti Rafa sebenarnya Syella pun merindukan lelaki itu. Syella memejamkan matanya dalam pelukan pria itu. Hatinya sakit, sangat sangat sakit jika mengingat perbuatan lelaki itu. Tubuhnya terasa kaku ketika mendengar kata-kata Rafa. "Aku masih sayang kamu,dari dulu enggak pernah berubah. Aku rindu kita yang dulu. Kamu tau aku menyesal udah nyakitin kamu?? Bukan menyesal,tapi sangat menyesal . Aku tau aku udah nyakitin kamu, aku cuma mau bilanh maaf... maaf..maaf..."ucap Rafa tepat ditelinga Syella "apa kamu belum bisa maafin aku?? Aku mohon biarin aku masuk ke hati kamu lagi syell"ucap Rafa sambil menatap mata Syella , dia melihat masih ada tatapan terluka dari Syella. Syella tak dapat menatap mata elang, itu dengan lama. Syella tak mau pertahanannya hancur begitu saja. Ia menghela nafasnya sebelum berkata. "Hati gue udah beku buat b******n kaya lo raf. Lima bulan lalu harusnya gue tau cowok playboy kaya lo tuh gak bakal serius sama gue. Dan ternyata pikiran gue itu bener, gue cuma lo jadiin gue bahan taruhan kan"ucap Syella dengan mata berkaca kaca dan tak lama tes air mata itu menetes. "Aku emeng b******n,aku memang jahat,tapi aku bakal berusaha bikin hati kamu yang beku itu cair lagi. Cuma buat aku" ucap Rafa sambil menghapus air mata Syella. Melihat gadis itu berkali kali menangis karena perbuatannya membuat hatinya merasa sesak. Ia tak pernah merasa begitu bersalah seperti ini. "Terserah lo dan sekarang udah lebih dari lima menit. Gue pergi " setelah mengucapkan kata kata itu syela langsung melepaskan pelukan Rafa dan mulai lari menjauh. Dan Rafa hanya menatap punggung Syella yang kian menjauh dengan perasaan bersalah.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN