Part 16

1663 Kata
Semua murid sedang memperhatikan dengan serius materi yang diberikan oleh guru, namun tak begitu dengan Rafa ia asyik memainkan rambut Syella yang duduk disebelahnya. "Rafa, tangan kamu gak bisa diam." ucap Syella kesal . "masih marah ya?? Kan aku juga gak sengaja telatnya." ucap Rafa. "gak." ucap Syella singkat. "Tuh kan, masih marah ya??"tanya Rafa lagi. "Gak." jawab Syella lagi membuat Rafa terkekeh mendengarnya. "Kalau gak marah muka-nya jangan cemberut dong." ucap Rafa sambil menusuk nusuk pipi Syella pelan menggunakan jari telunjuknya. "Lagian kamunya kebiasaan banget telat, udah aku bilangin juga jangan tidur malam-malam biar kalau pagi kamu gak kesiangan, masih aja gak ngerti" ucap Syella kesal. "Maaf deh." ucap Rafa sambil mengacak acak pelan rambut Syella membuat Syella menatap Rafa kesal. Sebenarnya sang guru menyadari bahwa keduanya tak memerhatikan materi yang ia jelaskan, tapi untuk apa menegur mereka?? Keduanya bahkan sudah memahami pelajaran yang bahkan belum ia jelaskan. ------- Jam istirahat tiba Syella telah ditarik keluar terlebih dahulu oleh Cindi dan Gina bahkan sebelum Rafa mengajaknya pergi ke kantin kemudian tiga sahabatnya menghampirinya. "Bro kantin yuk," ucap Exel mewakili dua sahabatnya. Rafa mengangguk dan bangun dari kursi yang ia tempati, saat melewati koridor banyak saja masih siswa yang berusaha menyapanya atau berusaha menarik perhatian Rafa namun hal itu hanya dibalas tatapan datar oleh Rafa. Saat dikantin Rafa menopang dagunya memerhatikan gerak-gerik gadisnya yang sedari tadi ia tatap diam diam. "Yang lagi jatuh cinta mah beda ya." ucap Kevin menyindir Rafa yang matanya tak bisa lepas dari Syella. "Makanya cari gebetan sana." ucap Rafa balik menyindir Kevin membuat Exel dan Jevin tertawa melihat Kevin yang menggerutu tidak jelas. Tak lama mata Rafa menajam melihat dan mendengar apa yang terjadi, ada seorang perempuan yang meminta Syella untuk menjauhi dirinya dan parahnya perempuan itu mencengkram tangan Syella dengan kencang, Rafa dapat mendengar semua itu dengan jelas karena ia duduk tak jauh dari Syella berdiri. Dengan kesal Rafa bangun dari kursinya dan menuju tempat dimana Syella berada. ------ Syella yang ditarik menuju lebih dahulu oleh sahabatnya memilih memesan makanan untuknya, "spaghetti sepertinya enak." pikir Syella. ia sendirian karena kedua temannya memilih menu makanan nasi goreng, dan tempat memesannya tentu berbeda dengan Syella sehingga mereka berpisah sebentar untuk memesan makanan. "Bu spaghetti carbonaranya satu ya." ucap Syella kepada sang penjual. "Ok kamu duduk aja nanti ibu yang datang membawa pesanan Syella." ucap ibu tersebut ramah dan di acungi jempol oleh Syella tanda ia setuju. Ia menuju kursi yang sudah lebih dahulu ditempati sahabatnya namun tiba tiba ada yang menabraknya. "Maaf kak." ucap adik kelas itu saat melihat sup yang berisi air yang panas menabrak dan mengenai tangan kanan Syella yang sedang diperban ditambah baju seragamnya pun ikut terkena air panas itu dan itu cukup membuat Syella meringis tangannya yang sedang diperban terasa sedikit perih. "Gak apa-apa " ucapnya datar, ia ingin segera pergi ke uks dan mengganti perban ditangannya tersebut, namun tangannya ditahan oleh adik kelasnya itu. "Kak aku mau minta sesuatu," ucapnya membuat Syella menaikan alisnya bingung. "Aku ingin kakak jauhin kak Rafa, aku gak suka liat kakak sama kak Rafa." lanjut adik kelas itu terang terangan sambil tangannya masih memegang pergelangan tangan Syella kuat. "Lo suka sama Rafa??" tanya Syella sambil berusaha melepaskan tangannya. "Iya kak, aku suka sama kak Rafa maka aku pengen kaka jauhin kak Rafa." ucapnya sambil memperkuat lagi cengkaram tangannya di pergelangan tangan kiri Syella membuat Syella meringis ia tak menduga tenaga gadis didepannya sangan kuat mencengkram tangannya. 's****n kirain gue dia gak sengaja numpahin sup ternyata dia salah satu fans dari si orang nyebelin, banyak amat fansnya si itu anak.' pikir Syella malas. "Kalo gue gak mau gimna??"tantang Syella. Sebelum adik kelas itu menjawab suara lain terdengar. "Lepasin tangan pacar gue." suara lelaki itu terdengar marah, ya siapa lagi jika bukan Rafa. "Pacar" ketika Rafa mengucapkan kata itu, Syella langsung memalingkan wajahnya menatap lelaki itu Dengan cepat gadis itu melepaskan tangan Syella dan menjawab perkataan Rafa. "Eh kak Rafa, aku cuma lagi minta maaf ke kak Syella karena udah numpahin sup,aku megang tangannya juga gak kenceng kok kak." ucap gadis itu sok polos. "Gak kenceng? Apa ini buktinya?" ucap Rafa sambil mengangkat tangan kiri Syella terlihat pada pergelangan tangannya berwarna merah bahkan sedikit memar. Hal itu membuat gadis itu tertunduk gugup. "PERINGATIN BUAT SIAPAPUN YANG BERANI GANGGUIN PACAR GUE, DIA BAKAL BERHADAPAN SAMA GUE." ucap Rafa lantang membuat seluruh kantin mendengarnya. "DAN JIKA DIANTARA KALIAN MELAKUKAN HAL SEPERTI INI LAGI, SIAP SIAP KALIAN AKAN BERNASIB SEPERTI FRINA DAN SHYERLI." lanjut Rafa membuat adik kelas yang ada dihadapannya semakin menuntuk takut. "Dan buat lo, sekali lagi kelakuan lo kaya gini, gue janji itu adalah hari terakhir lo sekolah disini." ucap Rafa penuh penekanan kemudian ia menggenggam tangan Syella dan menarik pelan tangan Syella menuju uks. Kembali dikoridor sekolah banyak yang menatap Rafa dan Syella, namun kini berbeda mereka tak berani menyapa Rafa karena wajahnya terkesan sangat kesal dan marah. "Tolong obati dia"ucap Rafa pada siswi yang sepertinya baru kelas 11 yang sedang menjaga uks, adik kelas itu malah terfokus pada wajah tampan Rafa. "A...ada apa kak" ucap adik kelas itu tersadar dari lamunannya. "Gue bilang obati dia, masih perlu gue ulang lagi??" Ucap Rafa sedikit keras membuat siswi itu tersentak. Sedangkan Syella yang digenggam sedari tadi lengannya hanya bisa pasrah melihat pria itu emosi. "Ada apa ini ribut-ri.... ya ampun sayang kamu kenapa??" ucap seorang wanita yang keluar dari ruang penyimpanan obat. "Mommy" ucap Syella semangat "Mom tolong gantiin perban tangannya Syella ya." ucap Rafa lega karena tak usah menahan emosi lagi melihat sang ibu ada disini. "Ayo sini mommy liat tangan kamu"ucap mommy mengajak Syella duduk disalah satu tempat tidur yang ada di uks dan Syella hanya menurut saja. "Tangan kamu baik baik saja, 3-4 hari lagi jahitan tangan kamu udah bisa dilepas kok." ucap mommy tenang sambil mengganti perban ditangan Syella. "Makasih mom." Syella tersenyum tulus. "Sama-sama sayang" ucap mommy "Mommy kenapa ada disini?? Bukannya mommy ada jadwal dirumah sakit??" ucap Rafa yang sedari tadi terdiam kini mengeluarkan suara. "Daddy kamu tuh minta mommy bawakan makan siang, sekalian mommy mau liat persediaan obat disini" ucap mommy dan dijawab anggukan oleh Rafa dan Syella "Mommy kayaknya harus balik ke rumah sakit satu jam lagi mommy ada jadwal operasi, mommy pergi dulu ya." ucap mommy lagi sambil berjalan ke arah pintu keluar. "Hati hati dijalan mom" ucap Syella dan dibalas dengan anggukan serta senyuman oleh mommy. Suasana hening, bahkan Syella bingung kenapa sedari tadi Rafa hanya diam tak mengeluarkan kata kata apapun menatapnya pun Rafa tidak, ada apa dengan pria itu. Saat ini mereka hanya ber dua di uks tersebut, adik kelas yang sempat berada disana sejak tadi berjaga di uks tak terlihat lagi keberadaannya. Syella perlahan mengulurkan tangan kirinya menyentuh tangan Rafa, ia menggenggam tangan itu dan Rafa pun balas menggenggam tangan Syella. "Kenapa hmm?"tanya Syella "Pergelangan tangan kamu masih sakit??" tanya Rafa tanpa menjawab pertanyaan Syella "Hanya sedikit" ucap Syella pelan, kemudian ia dikagetkan dengan tindakan Rafa Rafa mengusap pelan pergelangan tangan Syella yang memar berkali kali membuat Syella tersenyum kecil. Tiba-tiba Rafa bangun dari kursi yang di dudukinya dan berdiri dihadapan "Kamu mau ap..." ucap Syella terputus karena Rafa tiba-tiba mambawa tubuhnya kedalam pelukan pria itu "Maafin aku, maaf karena aku tangan kamu jadi kayak gini, adik kelas itu mungkin memang menyukai aku tapi... aku cuma sayang kamu." ucap Rafa dengan nada rendah menatap dalam mata Syella kemudian mengecup keningnya berkali kali membuat hati Syella menghangat. "Raf lepas, nanti baju kamu ikutan basah." ucap Syella yang sebenarnya tak rela jika Rafa melepaskan pelukannya. Rafa melepaskan pelukannya dan menatap ke arah Syella, benar bajunya lumayan basah karena terkena kuah sup tadi. Rafa melepaskan kancingnya baju seragamnya, membuat Syella menatapnya heran. "Nih, kamu ganti seragam kamu ya." ucap Rafa sambil memberi seragamnya kepada Syella dan saat ini Rafa hanya memakai baju kaos putih miliknya. "Gak perlu Raf, nanti juga baju aku kering." ucap Syella. "Aku gak nerima penolakan sayang." ucap Rafa sambil mengacak acak rambut Syella, membuat Syella menatapnya kesal. "Aku keluar dulu, cepet kamu ganti baju nanti aku balik lagi." ucap Rafa. "Gak usah balik lagi juga gak apa-apa." ucap Syella kesal dan dibalas kekehan oleh Rafa. Syella mengganti bajunya di toilet yang berada di dalam uks, wangi maskulin langsung tercium ketika Syella mengenakan baju itu dan Syella menyukai wanginya. Tak lebih dari lima menit Rafa kembali ke uks tempat Syella berada,  Ditanganya ia membawa sepiring makanan yang sempat Syella pesan yaitu spaghetti carbonara, salah satu makanan favorit gadis itu. "Baju kamu kegedean Raf"ucap Syella sambil mengerucutkan bibirnya. "Gak apa-apa, lucu." ucap Rafa sambil tertawa kecil melihat tingkah Syella. "Nih makan dulu." ucap Rafa sambil mengarahkan sendok ke mulut Syella membuat Syella segera membuka mulutnya. "Enak??" ucap Rafa dan dibalas anggukan oleh Syella yang mulutnya sedang penuh dengan makanan membuat Rafa terkekeh melihatnya. "Ayo balik ke kelas Raf"ucap Syella setelah makanan habis. "Buat apa?? Kita udah telat 30 menit tanggung kalau kita masuk kelas." ucap Rafa sambil melirik jam tangan hitamnya. "Kita ke rooftop aja yuk." ajak Rafa dengan tangan Syella yang masih ada digenggamannya, tanpa persetujuan Syella Rafa menarik tangan Syella pelan. Angin segar menerpa mereka ketika sampai di rooftop gedung sekolah, tak ada orang lain selain mereka berdua. "Sini duduk." ucap Rafa sambil menunjuk kursi yang didudukinya. Syella yang tadinya masih menikmati suasana akhirnya berjalan menuju kursi tempat Rafa duduk dan ikut duduk disampingnya. Keheningan terjadi mereka berdua ikut terbawa suasana rooftop yang tenang, dan mulai tenggelam dalam pikiran masing masing. Tak lama bel berbunyi dan mereka dapat melihat semua siswa yang keluar dari gedung sekolah. "Pulang?" tanya Rafa dan diangguki oleh Syella. Mereka menuruni tangga tetapi tetap tangan mereka masih saling bertautan hingga mereka tiba dikelas mereka untuk mengambil tas. Di kelas hanya tersisa beberapa orang, tanpa memperhatikan tatapan orang orang yang memperhatikannya Rafa mengambil tasnya dan tas Syella kemudian membawanya dengan tangan kirinya. Saat didalam mobil keduannya tak ada satu pun yang berbicara baru saat Syella sampai dirumahnya dan turun dari mobil Rafa, lelaki itu berbicara. "Kamu hari ini ada acara gak??"tanya Rafa dengan sedikit terlihat gugup, entah mengapa "sepertinya gak ada, kenapa Raf??" ucap Syella, ia sendiri terlihat sedikit bingung melihat gerak gerik Rafa yang menandakan lelaki itu seperti orang yang sedikit gugup. "Malam ini jam 7, bisa kamu ke taman yang ada di tengah tengah perumahan ini?" tanya Rafa lagi. "Oke." ucap Syella ragu. "Tapi maaf aku gak bisa jemput kamu, bisa kamu datang sendiri??" tanya Rafa dengan wajah bersalah, "Bisa kok, tenang aku pasti datang." ucap Syella dengan sedikit senyum. "Ya udah kalau gitu aku pulang ya." ucap Rafa dan mulai menutup kaca mobilnya . "Hati-hati." ucap Syella, Rafa langsung mengangguk
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN