Part 14

1123 Kata
Hari ini langit begitu mendung dan udara terasa cukup dingin membuat sebagian orang memilih meringkuk dalam selimut hangatnya. Tetapi, saat ini Syella telah terbangun, dirinya melihat jam dinding ternyata sudah pukul enam pagi. Saat akan bangun dari tempat tidur dirinya merasa masih sedikit pusing namun ia tak menghiraukan itu dan segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah memakai seragam dan mengikat rambutnya ala pony tail kemudian Syella meraih kunci mobil dan turun menuju lantai bawah. "Syella, kamu belum sarapan apa-apa." ucap ibunya sambil sedikit berteriak ketika Syella langsung pergi menuju garasi. Syella menghela nafasnya sebentar mendengar suara ibunya namun hanya sebentar kemudian ia melanjutkan langkahnya. Segera ia memasuki mobilnya dan meninggalkan pekarangan rumah, Moodnya benar benar dalam keadaan tidak baik. --------- Saat tiba disekola Syella berlari kecil dari tempat parkir yang terbuka menuju lorong sekolah karena hujan mulai turun membuat udara semakin dingin. 'Seharusnya aku membawa jaket hari ini.' runtuk Syella didalam hati lalu mulai melanjutkan langkah kakinya menuju kelas. Langkahnya terhenti ketika tubuh tegap seseorang menghalangi jalannya, seakan tak peduli Syella kemudian melanjutkan langkahnya membuat orang tersebut mendecak kesal. Kemudian orang itu menarik pergelangan tangan Syella sehingga menabrak tubuh tegap tersebut. Sedangkan orang disekitar mereka langsung memperhatikan mereka karena tindakan Rafa, banyak dari mereka yang iri dengan Syella. "Apa-apaansi kamu Raf??" ucap Syella datar. "Kamu kenapa masuk sekola? kamu belum sembuh sayang." ucap Rafa sambil menekan kata terakhir. "Lebih baik aku masuk sekolah dari pada aku tetap dirumah." ucap Syella malas. Rafa yang mendengar jawaban itu hanya menghela nafasnya, kemudian Syella berlalu dari hadapan Rafa. Rafa hanya memperhatikan gadis itu sesaat baru kemudian menyusulnya. Tak lama kemudian Syella merasa ada yang menarik tangannya hingga mereka berhenti dilorong tempat loker seluruh siswa berada dan Syella tau siapa yang menarikanya. "Kamu pake ya, sekarang dingin. Aku gak ingin kamu sampai tambah sakit." ucap seseorang yang tadi menarik tangan Syella, yang tak lain adalah Rafa. Kemudian Rafa menurunkan tas ransel yang ada di punggung Syella dan membantu Syella memakai jaket yang ia berikan. "Kegedean Raf." ucap Syella sambil merengek sebal. 'Lucu' pikir Rafa ketika melihat ekspresi Syella. Lelaki itu mengusap lembut kepala Syella, membuat gadis itu mematung sesaat. "Udah, ayo ke kelas." ucap Rafa santai, dan menarik tangan Syella menjauh dari loker. Sesampainya mereka dikelas mereka kembali menjadi pusat perhatian terlebih Syella karena tangannya diperban, wajah datar dan dingin yang Syella tampilkan dan jangan lupakan wajahnya yang masih sedikit pucat. Dengan tenang ia berjalan ke kursi tempat biasa ia duduk tanpa menghiraukan tatapan semua orang yang ada dikelas. Ketiga sahabat Rafa yang melihat kedua orang tersebut sudah berbaikan merasa senang dan lega karena sudah tidak ada lagi salah paham diantara mereka. Sedangkan kedua sahabat Syella tidak terlihat keberadaannya sepertinya mereka ada di perpustakaan, belakangan ini memang mereka berdua berubah menjadi anak rajin karena nilai mereka sangat mengkhawatirkan beda dengan Syella yang dengan tenang bisa mendapatkan nilai sempurna. Rafa memutar kursinya sehingga sekarang ia dan Syella berhadapan. "Kamu udah sarapan?" tanya Rafa sambil menatap lembut Syella dan hanya dibalas gelengan oleh Syella. Ia hanya meletakan wajahnya diatas meja. "Kebetulan mommy titipin ini buat kamu." ucap Rafa sambil mengambil sebuah kotak bekal dari dalam tasnya. "Makasih ya, mommy kamu udah perhatian banget sama aku." ucap Syella sambil tersenyum, entahlah bersama dengan lelaki dihadapannya ini mood nya sedikit membaik. Rafa ikut tersenyum melihat senyuman manis gadisnya, dengan jahilnya Rafa mengusap usap gemas pucuk kepala Syella sehingga rambut yang tadinya terikat rapi kini sedikit berantakan. "Rafa, rambut aku berantakan." ucap Syella kesal sambil mengerucutkan bibirnya membuat Rafa gemas. "Walaupun rambut kamu berantakan, aku tetap sayang" goda Rafa sambil mengedipkan sebelah matanya, seketika itu jantung Syella berdetak dua kali lebih cepat namun dengan cepat pula Syella langsung mengendalikan ekspresi wajahnya. "rayuan macam apa itu?? Dasar playboy." ucap Syella balas mencibir Rafa, Syella berpura pura menampilkan ekspresi malas sambil memutar bola matanya. "Playboy?? Dulu iya sebelum aku ketemu seseorang gadis, dia cantik, manis, manja, baik, tapi dengan jahatnya aku ngecewain dia, aku nyakitin dia tanpa aku ketahui dia itu gadis yang tegar dengan segala beban yang ada di bahunya, dia juga gadis yang berkali kali celaka karena aku." ucap Rafa sambil menatap intens wajah Syella, Syella tak menanggapi ia hanya menundukan kepalanya. "Aku kadang merasa gagal melindungi dia, aku selalu merasa bersalah jika dia celaka apalagi itu aku penyebabnya. Lihat dia kecewa itu hati aku juga ikut sakit, aku sayang banget sama dia, dan dia adalah gadis yang sekarang ada dihadapan aku, yaitu kamu." ucap Rafa lembut, tanpa sadar air mata Syella menetes. "Hey, jangan nangis. Aku gak suka liat kamu nangis." ucap Rafa sambil mengusap air mata Syella. Keheningan terjadi kemudian beberapa saat setelah Syella tenang Rafa mulai berbicara. "sekarang, kamu makan ya aku gak mau kamu tambah sakit." ucap Rafa lembut. Syella membuka kotak makan yang ternyata isinya adalah sushi, membuat Syella langsung tersenyum. "Aku suapin ya." ucap Rafa sambil mengambil alih kotak makan serta sumpit yang sudah tersedia, tanpa menghiraukan jawaban Syella. Rafa tau, Syella adalah orang yang sangat bergantung pada tangan kanannya ia sama bahkan untuk makan, dengan tangan kiri walaupun dengan memakai sendok tetap membuat Syella sedikit kesulitan. Beda halnya dengan Syella, Rafa memiliki kemampuan yang disebut Ambidextrous yaitu kemampuan dimana tangan kiri dan kanan bisa melakukan kegiatan secara seimbang, bahkan Rafa bisa menulis dan bermain basket dengan tangan kirinya. Setelah selesai sarapan seketika ada suara mengagetkan mereka berdua. "Syella" Suara teriakan membuat mereka mengalihkan pandangan ke arah suara. "Ya ampun my honey gimana keadaan tangan lo ?" tanya Cindi heboh bersama Gina yang baru saja datang ke kelas. "Baik, cuma 8 jahitan kok"ucap Syella tenang sambil memperlihatkan perban ditangannya. "Cuma? Lo bilang 'cuma'?" Tanya Cindi heran dengan tingkah sahabatnya yang satu ini, dan hanya dibalas dengan senyuman oleh Syella. "Dan lo ngapain deket deket sahabat gue hah??" tanya Gina sinis kepada Rafa yang memang duduk dibangku sebelah Syella. "Lah, gue kan memang diatur sama guru untuk duduk disini." ucap Rafa sambil memutar matanya malas. "Pokoknya cowok playboy kayak lo gak boleh dekat-dekat sama sabahat gue." balas Gina. "Jason aja yang sepupunya Syella udah ngasih gue izin, masa lo berdua yang cuma sahabatnya mau ngelarang gue??" tanya Rafa sambil tersenyum miring, namun kemudian Cindi dan Gina saling pandang dan tersenyum licik. "Ok lo kita kasih satu kesempatan buat deket sama sahabat kesayangan gue ini tapi dengan satu syarat"ucap Gina "Syarat apa??"ucap Rafa "lo traktir kita selama 1 minggu, di restouran manapun itu suka suka kita." ucap Gina dan Cindi bersamaan, membuat Syella melotot kaget namun Rafa hanya menampilkan wajah datarnya dan tanpa ragu ia berkata. "oke gue setuju." ucap Rafa "Ihh ini masalah gue sama dia, kenapa malah kalian yang dapat keuntungan." ucap Syella sambil cemberut membuat Cindi dan Gina terkekeh. "Tenang aja 'sayang', satu minggu traktir mereka makan gak bikin aku miskin, bahkan kalau mau aku bisa belikan restourannya buat kamu." ucap Rafa sambil mengedipkan matanya kearah Syella, membuat Syella memutar matanya. "Woy disini masih ada kita loh, kayaknya kalian tuh ngerasanya dunia cuma milik berdua ya." ucap Cindi menyindir. "Ya udah silakan kalian pergi." ucap Rafa sambil tersenyum mengejek. Kemudian Cindi dan Gina pergi tapi sambil menyumpahi Rafa dengan kata kata mereka.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN