"Maafkan kami, Yang Mulia. Kami sama sekali tidak tahu bahwa ini adalah Yang Mulia. Kami bersalah, kami pantas mendapatkan hukuman." Arderl menghela napas, padahal dirinya tidak berencana untuk membuat semua orang tahu bahkan sampai dirinya kembali ke istana. Namun siapa yang akan menyangka dari banyaknya rakyat yang ada disini, ada salah satu yang mengenali dirinya dengan baik hanya karena pernah melihat satu kali saja. "Tidak masalah. Lagipula aku memang berniat untuk menyembunyikan identitas ku. Hanya saja.." Netra nya menatap ke arah orang-orang yang tadi mengancamnya dan juga berniat menipunya. "Aku tidak menyangka jika masih banyak orang-orang yang berniat untuk menipu orang lain dengan cara seperti ini. Apakah biasanya juga semua orang akan diam saja meskipun tahu siapa yang bena

