"Apakah Yang Mulia Putra Mahkota sakit?" Camilo yang sedang memilah antara sayuran segar dengan yang kurang segar, langsung mengangkat pandangan ketika mendengar pertanyaan pelan dari Loiz. Dia lalu menoleh ke arah Sidra, yang hanya duduk melamun di hadapan setumpuk sayuran yang bahkan belum dipilah sedikit pun. "Dia hanya sedang merindukan seseorang," jawab Camilo santai. Kedua alis Loiz menyatu. Ia yang awalnya berdiri, kini berjongkok di samping Camilo. "Merindukan siapa? Yang Mulia Kaisar atau istrinya?" Camilo menggeleng sebagai jawaban. "Bukan keduanya," katanya. "Lalu?" Memandang sekali lagi pada Sidra yang kini sudah mulai mengambil sejumput sayuran, dia kemudian tersenyum penuh arti. "Merindukan seseorang yang beberapa hari ini tidak terlihat. Sidra merindukan seorang ga

