Aku tak kuasa menahan ketakutanku ketika kembali dihadapkan dengan Reno. Nama itu adalah satu-satunya nama yang ingin sekali aku hapus dari ingatanku. Bahkan, dulu aku sempat beberapa kali konsultasi dengan psikolog akibat insiden yang melibatkan aku dan Reno. Sekelebat ingatan yang ingin sekali aku lupakan kini mulai terputar kembali di dalam benakku yang berhasil membuat rasa takut itu mulai terasa kembali. Aku ingat sekali, waktu itu usiaku baru saja menginjak angka tujuh belas, dimana itu adalah puncak ketika kamu memiliki semangat yang besar untuk mencoba banyak hal, salah satunya termasuk mencoba yang namanya pacaran. Saat itu, aku didekati oleh pewaris tunggal keluarga Bramantyo yaitu Reno. Siapa sih yang tidak kenal keluarga Bramantyo? Keluarga yang selalu masuk lima puluh besa

