Bab 42 Bangkit Dari Keterpurukan

1134 Kata

"Papi kenapa tidak mendukung Mami, sih? malah terus saja menyalahkan Mami. Kinanti pergi karena kemauan dia sendiri, bukan karena Mami. Lagi pula, perempuan jalang itu memang pantas pergi, biar tidak menganggu kita lagi, terutama Kenan," kesal Kesya yang tidak mau disalahkan. "Cukup, Mi! Jangan menghina Kinanti lagi. Dia perempuan baik-baik, bukan jalang. Kinanti tidak akan pergi jika bukan karena Mami yang mendesaknya," bela Kanu yang tidak ingin Kesya terus menyalahkan Kinanti. "Papi!" "Sudahlah, Mi. Papi tidak ingin berdebat dengan Mami lagi, kepala Papi pusing. Lebih baik Mami pulang saja kalau di sini hanya ingin berdebat," jelas Kanu sambil memegangi kepalanya yang terasa berdenyut. "Papi mengusir Mami?" "Dari pada kepalaku semakin pusing, lebih baik Mami pulang saja. Papi lebi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN