Ferril-lah yang pertama bangkit dari tempat duduknya. Ia meraih ponselnya dengan tangan yang sigap dan fokus, lalu mulai membuka aplikasi chat terenkripsi khusus yang hanya digunakan oleh para lelaki inti dari garis keturunan Adhiyaksa: sepupu-sepupu laki-laki yang sejak kecil dilatih untuk siap ketika dipanggil. Grup itu bernama "Adhiyaksa Brothers." Bukan grup sembarangan. Tak semua anggota keluarga bisa masuk. Grup itu eksklusif hanya untuk keturunan pria dari cabang utama keluarga, mereka yang dianggap siap untuk mengemban beban menjaga nama besar Adhiyaksa di tengah gejolak dunia modern. Sebuah forum digital yang sekilas tampak biasa, tapi sesungguhnya penuh dengan kode, rencana, dan histori panjang. Ferril mengetik cepat, dengan kalimat yang langsung memotong keraguan. "Pertemuan

