Suara berdesing yang tiba-tiba itu seperti mengoyak keheningan pagi yang seharusnya tenang. Serpihan kaca berhamburan ke udara, memantul dan menyebar bagai hujan tajam ke seluruh sudut ruangan. Udara seketika berubah tegang, dan waktu seolah melambat. Rain, yang sebelumnya masih berdiri di ambang pintu ruang kerja Husein, sontak terjatuh. Instingnya sebagai mantan intel masih ada—tubuhnya otomatis merunduk, menyamping ke arah rak buku, menjauh dari garis tembak yang tak kasat mata. Sementara itu, pria bertopeng yang sebelumnya menodongkan pistol ke arah Rain terhuyung, kehilangan keseimbangan. Bahunya terkena hantaman benda berkecepatan tinggi. Ia terlempar ke sisi rak, menabrak sudut meja kecil di sampingnya. Senjata yang digenggamnya terlepas dan terlempar ke lantai, memantul sekali seb

