Dara sudah diberi obat penenang demi membuatnya berhenti menangis dan berteriak. Dia memanggil nama Oki hingga suaranya parau. Sementara itu, Danin tak pernah berhenti meninggalkan Dara walau sejengkal saja. dia sangat khawatir pada kondisi kekasihnya itu. Berulangkali dia mencium punggung tangan Dara yang dingin. Kondisinya tak kunjung stabil walau sempat sadar. Danin berusaha tabah kendati hati kecilnya juga merasa tak sanggup. Tentu saja Danin hancur melihat Oki yang rela hancur dan berkorban demi dirinya dan Dara. Tapi, mungkin benar kata Oki, ini kesempatannya untuk merebut Dara kembali. Tapi, sepertinya hanya Oki yang ada di dalam mata Dara. Semua orang termasuk Danin dilihat Dara sebagai Oki. Tampaknya gadis itu hanya memaku Oki dalam ingatannya. Bukan lagi

