Bab 21 Rindu

1480 Kata

            Danin berjalan pelan sambil membalas salam hormat beberapa anak buahnya. Wajahnya terlihat jauh lebih segar dari biasanya. Dia juga terlihat lebih hidup dari biasanya. Ya, semenjak beban dalam hatinya dilepas satu persatu, napas Danin mulai terasa lega. Andai dia tahu semenjak dulu dia melepas derita dan masa lalu yang menyakitkan, mungkin dia tak sampai kekurangan oksigen untuk dihirup. Sekarang dia lebih kuat menghadapi matahari. Menantang hari beratnya sebagai seorang tentara dengan karier macet. Pagi ini, dia membuktikan itu dengan mulai ikut apel pagi. Hal itu tentunya disambut gembira dan heran dari para tentara yang lain. “Dara berharap mulai detik ini, Kak Danin bisa bahagia dan tersenyum. Dara mohon dengan sangat agar Kak Danin bisa merelakan semuanya. Hiduplah bahagi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN