Menjadi kebiasaan keluarga mereka untuk duduk tenang menikmati hidangan yang tersedia di meja makan, Ferry tidak terima alasan apapun. Baginya hal tersebut mutlak dipatuhi oleh seluruh anggota keluarganya. Ardan merasa diatas angin, dia telah berhasil memancing emosi kakak kembarnya. Berbeda dengan Vanie yang sekali lagi terperangkap oleh akal licik Ardan, "Seharusnya aku menerima bantuan Putra" sesalnya. Dia tidak menyangka dirinya dimanfaatkan oleh Ardan. Dalam benaknya, ia masih belum bisa menebak alasan pria itu melakukan semua ini. Acara makan siang berlangsung dengan hening, hanya terdengar dentingan alat makan yang bersentuhan antar satu dengan lainnya. Masing masing bermain dengan pikiran mereka sendiri, yang pasti dalam otak Adam hanya ada satu yang dipikirkan saat ini. Siapa la

