54. Jangan Pernah Pergi

1629 Kata

Aisyah berjalan beriringan bersama Richard keluar dari lift begitu mereka sampai di lantai tujuh, wanita itu merasa sangat canggung sekali berdiri di sebelah Richard. Apalagi ketika ada banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka seakan begitu penasaran dengannya, Aisyah merasa tak pantas di sini. Ia hanya gadis biasa, andai saja ia tadi tidak ke sini pasti ia tidak akan menerima banyak pasang mata yang seakan mencemooh dirinya. Kejadian beberapa menit yang lalu seakan menghantam hati Aisyah, ia berpikir apakah memang ia wanita yang tidak pantas berada di sisi Pandu? Lantas mengapa ia menjadi wanita yang sok-sokan dan kebesaran gengsi, padahal banyak sekali wanita yang rela menjadi istri Pandu. Tidakkah seharusnya Aisyah merasa beruntung mendapatkan Pandu? Tidak, tentu tidak. Perasaan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN