1. Awalan

1160 Kata
    *Ayra Povv* Ayra kusuma wijaya anak kedua dari pasangan ayah wijaya dan bunda nisa, dan jangan lupa ayra juga mempunyai abang bernama raka, raka dan ayra tidak jauh berbeda hanya selang dua tahun dari arka lalu ay lahir, jadi siaapun yang belum mengenal mereka berdua sudah dipastikan mereka akan berfikir bahwa ayra dan juga arka sepasang kekasih karena kedekatan mereka juga.        Arka yang memiliki badan tinggi dan perfect hidung mancung dan d**a bidang itu sudah dipastikan menjadi incaran wanita-wanita cantik diluaran sana sedang Ayra yang memiliki rambut panjang dengan sedikit di curly menambah kadar kecantikannya dengan bola mata yang belok,alis sedikit tebal, bibi tipis dan hidung mancung dan jangan lupa dia juga memiliki kulit yang putih terlihat sekali turunan dari bundanya yakni bunda nisha.   Malam hari dikediaman ayra saat sedang makan malam “bun apa tidak bisa ayah dan bunda dan juga arka pindah saja kejakarta, ay gak mau sendiri bunn, dengan wajah ala memelas ayra”, tidak bisa sayang pekerjaan ayah kan disini dan juga arka baru masuk kerja masak di sudah harus pindah ucap sang bunda, sebenarnya bunda ada teman dijakarta ay tapi mamah sudah lama tidak saling kabar jadi bunda tidak tau apakah mira masih dijakarta atau tidak, “ mama mira yang dulu sering kesini bund? Yang sering bawa anaknya yang manja itu kan bun? Tua kok manja ucap ayra, hust gak boleh gitu ay kalo itu jdohmu nanti gimna hayo? Ucap ayahnya kali ini “hahaha semoga aja ya yah itu jodohnya biar keualat ay, kali ini abangnya yang berbicara, sudah-sudah kok malah jadi ribut, ay sesudah ini siapkan barang-barang mu apa saja yang harus dibawa kejakarta besok bang arka yang antar kamu ke apartemen, abang besok izin dulu ya pah dari kerjaannya ucap sang bunda, yak arka memang sedang bekerja dikantor keluarga wijaya dikarenakan ia yang akan meneruskan papahnya kelak jika sudah pensiun sehingga arka harus mulai belajar memimpin perusahaan. Tit...tit..tit...tit..pukul 07:00 Alarm ayra sudah berbunyi mengusik tidur ayra, tak lama ia bangun lalu siap-siap untuk mandi karena hari ini keberangkatannya kejakarta untuk kuliah disana. Pagi bunda cantiiik dan ayah  ucap ayra yang baru turun untuk sarapan bersama, abang mana bund? Belum bangun ya? Aw.... Seketika kepala ayra di toyor oleh arka “sakit bang ih bund yah abang nakal “, enak aja gini-gini abang lebih rajin bangun pagi dari pada kamu ya ucap arka sambil terkekeh meilihat kelakuan adik kesyangannya. “Setelah selesai sarapan ayra berpamitan dengan bunda dan ayah dan tidak lupa mencium punggung tangan ayah dan bundanya, hati-hati ya nak jangan nakal disana, jangan jorok bangunnya harus pagi makannya dijaga dan teratur ya sayang tutur sang bunda”. “anak ayah udah gadis jadi gak boleh manja harus mandiri inget!” Ucap sang ayah, siap komandan dan ibu komandan dengan tangan diangkat kekepala seperti orang hormat, lalu sang bunda menciumi pipi ayra kanan dan juga kirinya, Selepas itu arka dan juga ayra pergi meninggalkan jogya menuju jakarta.   Setengah hari perjalanan membuat ayra dan juga arka kelaparan sehingga arka meerhentikan mobilnya untuk membeli makanan dan dibawa ke apartemen ayra, tidak lupa juga berhenti untuk membeli beberapa makanan ringan dan juga belanja bulanan untuk ayra agar ia tidak terlalu berat nantinya jika belanja sendirian. Sesampainya di apartemen ayra arka menurunkan semua bawaan ayra, ay siapain makanan gih yang udah kita beli tadi abang laper seharian nyetirin kamu.” Aira hanya terkekeh mendengar eluhan abangnya itu, iya bang ini ay siapin, spesial untuk abang kesayangan ay pokoknya, tidak mbutuhkan waktu lama makanan yang disiapkan ayra sudah disiap dan dibawa kedepan tv tempat abangnya beristirahat itu, “nih bang udh siap, oh iya bang, abang nginep kan hari ini?” arka menggeleng sambil mengunyah makanannya “abang gak bisa nginep ay besok abang kerja ini aja udah diwanti-wanti sama ayah sore nanti disuruh pulang”  ucapan abangnya membuat ayra sedih karena ini merupakan pertama kalinya ia jauh dari keluarganya. “udah deh gak usah sedih-sedih nanti kalo libur abang dateng deh” ucap arka menghibur ayra, ayra hanya terseyum dan mengangguk.   Sore harinya arka pulang ke jogya meninggalkan ayra diapartemen,sejujurnya berat untuk arka meninggalkan adik kesayangannya itu namun apa boleh buat itu pilihannya setidaknya ayra bisa mandiri disni, kata hari arka, arka menjepit hidung mancung ayra “udh deh jangan sedih-sedih jelek tau” ucap arka, lalu memeluk dan  mencium puncak kepala ayra, abang pergi ya ay inget jangan nakal ya ay. Ayra hanya mengangguk dan mencium punggun tangan abangnya itu, dan melihat punggung bidang abangnya yang lama-lama menghilang dari pandangannya. Abyan Pov     Abyan adalah putra tunggal dari pasangan Mira dan juga diptaia merupakan penerus dari perusahaan dipta,Dipta  adalah salah satu pengusaha yang terkenal dijakarta hampir seluruh pembisnis mengenal nama dipta.     Abyan Dipta Pratama, mahasiswa tingkat akhir yang belum juga menyelesaikan skripsinya dikarena sibuk dengan teman-temannya dan juga usaha nya yaitu sebuah kafe yang sudah mempunyai cabang dijogya dan juga bandung, Abyan merupakan mahasiswa ekonomi dikampus terbaik jakarta ia juga pandai dalam berbisnis buktinya saja ia sudah memilik kafe padahal ia adalah penerus dari perusahaan besar dipta dijakarta. Sosok pria tampan dengan rambut agak dipirang dengan mata belok dan alis tebal dan juga berbadan tinggi seperti model-model majalah, ketampananya menurun dari sang papahnya dipta.     Pagi itu sang mamah membangunakan anaknya seperti biasanya karena sang anak memang kalau sudah tidur susah untuk bangun “dipta bangun mau berangkat kekampus jam berapa kamu? Bukannya hari ini kamu ada jam pagi?  Cepat bangun atau mamah siram kamu!” bentak mira “ah mamah ganggu aby lagi mimpi indah nih, cpat bangun atau mamah siram kamu sekarang juga, lagi lagi dengan suara meninggi, abyan bergidik ngeri kalo sang mamah sudah bernada tinggi memanggil namanya karena mamahnya tak segan-segan akan menyiramnya beneran dengn air.   Jam menunjukkan pukul 08:15 abyan turun dari kamarnya menuju meja makan untuk sarapan bersama papah dan mamahnya, by pulang dari kampus kekantor papah ya papah harus ajari kamu tentang bisnis diperusahaan kita, ucap sang papah, pah bisa gak kalo aby gak nerusin perusahaan papah aby osan kolo Cuma duduk natap leptop seharian benar-benar membosankan pah. Sang mamah hanya menggeleng kepala mndengar keluhan anak satu-satunya ini. “kalau bukan kamu yang nerusin terus siapa? Kamu anak satu-satunya papah by, kalo kamu tidak mau juga kamu nikah dong secepatnya beri papah sama mamah cucu biar anak kamu yang nerusin nantinya ucap sang papah. “ih papah aku masih muda belum kepikiran untuk nikah mau puas-puasin pacaran dulu, atau papah sama mamah buat adek lagi aja buat aby kan dia  bisa tuh jadi penerus papah ahhaha ucap abyan dengan santainya dan melenggang pergi untuk kekampus. Papahnya tertwa mendengar ucapan aby “bagaimana mah permintaan dari anak kita, dituruti tidak?” papah ih udh tua gak inget umur apa ya, cepat siap-siap ngantor sana.     Abyan pergi dengan mobil sportnya berwarna putih tidak lupa juga menjemput rani yang sudah menyandang gelar sebagai pacarnya aby pria tampan pujaan semua mahasiswi kampus itu, “pagi sayang, hayuk brangkat aku udah siap nih, ucap rani” setelah itu mereka berangkat menuju kampus.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN