Pagi Pertama

2131 Kata

Azifa mengerjap-ngerjapkan mata, tubuhnya terasa berat kali ini. Ia mencoba untuk bergerak, namun tidak bisa. Azifa meraba-raba ke sekitarnya. Dan, ia merasakan sebuah tangan melingkar di perutnya. Sontak saja Azifa membelakkan mata karena kaget. "Astaghfirullah, Kak Azril." Setelah kesadarannya terkumpul, barulah ia ingat jika kini ia sudah menikah. Dan tangan yang melingkar di perutnya ini tak lain adalah tangan Azril, suaminya. Perlahan Azifa membalikkan badannya menghadap Azril. Laki-laki itu masih terlelap, namun walaupun sedang tidur, ketampanannya tidak kurang barang sepersenpun. Seutas senyum merekah di bibir Azifa. Ia tidak menyangka, kini ia bisa tidur dengan laki-laki di kamarnya. Padahal Azifa sebelumnya tak pernah berpikir akan ada pada fase ini dalam waktu dekat. Perlahan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN