Empat

1733 Kata
"Bagaimana penampilan aku tadi?" Tanya Raja dengan antusias pada Kayla. Tadi setelah band nya selesai manggung dia lantas segera pergi menemui Kayla yang baru saja selesai melayani pengunjung cafe. "Hah?" Kayla bertanya tak mengerti. "Ehmm. Maksud aku bagaimana penampilan band kami tadi?" Ralat Raja sambil tertunduk malu karena salah berucap. "Oh itu.. Perfect." Jawab Kayla antusias sambil mengacungi dua jempol nya.    Mendengar pujian Kayla sontak membuat wajah Raja bersemu dan tersenyum malu-malu. "Makasih ya buat pujian nya." Ucap Raja dengan senyum mautnya. Namun sepertinya senyuman maut itu tak berefek untuk Kayla. Karena bukannya terpesona, Kayla malah pergi dari hadapan Raja untuk melayani pengunjung cafe yang lain. Raja dibuat kesal bukan main. Baru pertama kali dia diacuhkan seperti ini sama cewek. Dan itu hanya dengan Kayla. Luar biasa bukan.    Tapi bukan Raja namanya kalau menyerah diawal seperti ini. Dia masih keukeuh untuk berjuang mendapatkan hati Kayla. Selama janur kuning belum melengkung, dia akan terus ngegas mengejar Kayla sampai manapun dan kapanpun. "Ngakak gue. Ngeliat seorang Raja dianggurin sama cewek kayak tadi." Celetuk Abdul yang tiba-tiba berdiri di belakang Raja sambil tertawa. Abdul datang bersama ketiga teman Raja yang lain. Mereka juga tengah menertawakan Raja sama seperti Abdul. Sialan emang sih itu teman-temannya Raja. Bukannya prihatin malah ngeledek kayak gini. Raja pun mendengus sebal. "Sialan emang ya kalian itu. Bukannya bantuin gue dapetin tu cewek malah diledekin kayak gini." Ujar Raja sambil manyun. "Abis lucu liat lu di anggurin cewek kayak tadi. Biasanya kan lu yang di kejar-kejar sama cewek. Nah sekarang malah lu yang ngejar-ngejar." Jawab Abdul masih saja cengengesan. "Eh tapi lu beneran suka sama tuh cewe?" Tanya Adit memastikan. "Ya iyalah. Emang nya kenapa?" Raja balik bertanya pada Adit. "Cantik sih cewenya. Dia keliatan masih polos-polos gitu. Beda banget sama cewek-cewek yang suka ngejar-ngejar lu itu. Pantes aja lu naksir banget sama dia. Tapi bro, kayaknya jalan lu ga mudah deh buat dapetin dia. Lu liat aja respon dia sama lu. Datar banget.." Jawab Adit yang langsung mendapat tatapan tajam dari Raja. "Itu karena dia belum mengenal gue dengan baik. Kalau udah kenal, gue yakin dia bakal nemplok terus sama gue. Gak akan mau dia jauh-jauh dari gue barang sedetik pun." Ucap Raja dengan nada sombongnya. "Buktiin dong. Buat dia klepek-klepek sama lu. Kalau berhasil berarti pesona lu masih tinggi. Tapi kalau gagal, berarti lu harus bertapa lagi. Karena pasti tu pelet lu udah abis. Haha.." Ledek Imam yang langsung disambut gelak tawa oleh yang lainnya. "Sialan ya lu pada. Puas banget ngeledek gue. Pesona gue tuh asli tau ga. Bukan embel-embel pelet. Gue tuh udah ganteng dari orok sampe sekarang. Jadi ga perlu tuh pake pelet-peletan gitu." Raja merenggut kesal. "Iya deh kita-kita pada percaya lu ganteng dari orok. Orang bokap nyokap lu aja bagus bener cetakannya. Kalau lu sampe ga ganteng berarti kan lu anak dapet nemu." Celetuk Ahmad yang langsung dihadiahi jitakan di tarang jenong nya oleh Raja. "Ngomong lu kemana aja. Masa iya gue anak hasil nemu. Coba lu liat nih muka gue mirip banget sama bokap gue waktu muda. Sama-sama gantengnya." Raja berdecak kesal sambil berkacak pinggang pada Ahmad. Mereka lantas tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku Raja yang seperti anak kecil tersebut. ****    Hari ini Kayla begitu semangat bekerja. Karena hari ini Sakha berjanji akan menjemputnya saat pulang kerja. Senyum terus terukir dari bibir Kayla karena rasa rindunya pada kekasih hatinya itu akan segera terobati sebentar lagi.    Menjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi dari orang tua memanglah bukan hal yang mudah. Karena sudah pasti mereka akan sulit untuk bertemu. Namun karena mereka saling memahami serta saling mempercayai satu sama lain membuat hubungan mereka bertahan hingga selama ini walau jarang sekali bertemu. Dan ketika mereka memiliki waktu untuk bertemu, mereka akan memanfaatkan waktu itu dengan sebaik-baiknya untuk melepas kerinduannya masing-masing.    Saat Kayla sedang menunggu Sakha menjemputnya, terdengar suara pesan masuk dari handphone miliknya. Terlihat nama Sakha disana. Kayla pun dengan semangat membuka isi pesan tersebut. Namun saat membaca pesan tersebut, Kayla langsung tertunduk lesu. Dia begitu sedih ketika Sakha memberitahunya bahwa hari ini dia tak bisa menjemput Kayla karena harus mengantar ibunya pergi kerumah neneknya di daerah Bogor.    Padahal hari ini Kayla tak membawa motornya saat berangkat kerja karena Sakha bilang akan menjemputnya. Sekarang Kayla bingung memikirkan bagaimana dia pulang. Apalagi saat ini, jam menunjukan pukul sepuluh malam. Mau naik angkot atau kendaraan umum yang lainnya dia begitu takut. Mau nebeng pulang bareng teman-temannya pun tak mungkin karena mereka udah duluan pulang.     Ketika dia bingung memikirkan cara untuk pulang, sebuah motor vespa matic berhenti di depannya. Kayla pun mendongkakkan kepalanya untuk melihat siapa sang pemilik motor tersebut. "Raja? Kamu belum pulang? Bukannya acara manggung kamu udah beres ya dari sejam yang lalu." Tanya Kayla dengan kaget nya. "Hai Kayla. Aku belum pulang nih. Tadi nongkrong dulu sama temen-temen pas udah kelar manggung. Jadi baru pulang sekarang." Jawab Raja setengah berbohong. Padahal mah dia emang sengaja nungguin Kayla pulang kerja. "Oh ya, kamu kenapa belum pulang? Ini udah malem banget loh. Terus motor kamu kemana?" Tanya Kayla keheranan karena tak melihat motor yang pernah digunakan oleh Kayla. "Aku lagi ga bawa motor. Tadinya ada yang mau jemput. Tapi kayaknya ga jadi. Yang jemput nya lagi ada urusan katanya." Jawab Kayla. "Yaudah aku anter kamu pulang aja kalau gitu. Ga baik cewe pulang malem kayak gini. Apalagi kendaraan umum pasti susah kalau di jam segini." Raja mencoba mengajak dan membujuk Kayla agar pulang bersamanya. Selain karena mengkhawatirkan cewe yang ditaksirnya, Raja juga pengen tau rumah Kayla. Biar bisa sering ngapel. Begitulah modus nya si Raja ini. "Ga apa-apa nih aku nebeng kamu? Entar aku malah ngerepotin lagi." Ujar Kayla merasa tak enak. "Emang rumah kamu daerah mana, Kay? Siapa tau searah atau deket gitu sama rumah ku." Tanya Raja basa-basi. Padahal mah mau rumah Kayla dimana aja pasti bakal di anterin sama Raja. "Di daerah Margahayu Raya." Jawab Kayla. "Margahayu Raya nya sebelah mana? Kebetulan rumah aku di daerah Riung Bandung. Jadi kita searah pulangnya." Ucap Raja yang saat ini berkata jujur. Raja benar-benar tak menyangka bahwa rumah Kaya berada tak jauh dari rumahnya. Jadi kesempatan Raja buat ngapel kerumah Kayla mulai terbuka lebar. "Di jalan Merkuri." "Yaudah kalau gitu aku anter yu. Keburu tambah malem. Mana lagi warna langit gelap banget kayak mau ujan." Ujar Raja sambil menyerahkan helm pada Kayla yang langsung disambut dengan senang oleh Kayla. "Makasih ya Raja mau repot-repot nganter aku pulang." Ucap Kayla sembari naik ke motor Raja. "Ga apa-apa Kay. Nyantai aja lagi. Udah nih naiknya? Jangan lupa pake helm nya. Sama baca doa dulu biar selamat sampe rumah." "Udah siap Raja. Yu berangkat. Bismillah." Ucap Kayla sambil memegang belakang motor Raja takut kalau sampai-sampai dia terjatuh. Lalu Raja mulai menjalankan motornya meninggalkan pelataran cafe Sakura dengan senyum lebarnya karena berhasil pulang bersama Kayla. ****    Baru setengah perjalanan, hujan pun mulai mengguyur. Raja pun menghentikan motornya di tepian dan menyuruh Kayla untuk berteduh di halte bus. Sementara dia membuka bagasi motor nya untuk membawa jas hujan. "Nih kamu pake jas hujan nya. Biar ga kebasahan." Ucap Raja dengan meyodorkan jas hujan miliknya. "Terus kamu gimana? Nanti malah kamu yang kebasahan." Kayla merasa tak enak. "Aku mah cowo. Ga apa-apa kalau kehujanan." Raja mencoba mengelak dan tetap menyodorkan jas hujan miliknya. Namun Kayla tetap menggelengkan kepalanya menolak. "Yaudah gini aja deh. Aku pakai bawahan jas hujan nya. Nah kamu pakai yang atasan nya. Gimana?" Usul Raja pada Kayla yang akhirnya disetujui oleh Kayla. "Yaudah deh kalo gitu." Jawab Kayla pada akhirnya. Mereka pun lantas memakai bagian jas hujannya masing-masing. Setelah itu mereka bergegas untuk pulang. ****    Sesampainya di depan rumahnya, Kayla pun bergegas turun dari motor Raja. "Terima kasih ya Raja udah mau anterin aku pulang." Ucap Kayla sembari menyerahkan helm dan atasan jas hujan yang telah dilepasnya. Raja pun melepaskan bawahan jas hujannya lalu menyimpannya di bagasi motor bersamaan dengan atasan yang dipakai Kayla tadi. Karena saat ini hujan telah berhenti. "Iya sama-sama. Lagi pula kita kan satu arah." Jawab Raja sambil bersidekap menahan dingin. Hal itu tak luput dari perhatian Kayla. Dia ingin sekali mengajak Raja mampir kerumah nya dan membuatkan Raja teh hangat sebagai ucapan terima kasih nya. Namun dia urungkan mengingat sang ayah yang galak nya bukan main kalau melihat anak nya di dekati laki-laki. Apalagi ini udah larut malam. "Yaudah kalau gitu aku masuk duluan ya. Terima kasih sebelumnya." Ucap Kayla berpamitan. Raja hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Sebenarnya Raja kesal bukan main. Karena Kayla tak mengajaknya untuk masuk kedalam barang sebentar aja. Tapi melihat jam di tangan nya yang menunjukan pukul sebelas malam membuat Raja mengerti alasan Kayla tak mengajaknya kerumah.    Namun saat Kayla hendak berbalik pergi, terdengar suara deheman dari belakang. Sontak suara tersebut membuat Kayla dan Raja membeku di tempat nya. Apalagi Kayla, keringat dingin mulai bercucuran dari pelipis nya. Kayla sangat hafal suara siapa itu. Dia pun menolehkan kepalanya ke belakang. "Ayah?" Cicit Kayla pelan. Mendengar Kayla menyebut nama ayah membuat tubuh Raja seketika menegang. Raja pun mendongkakkan kepalanya ke arah depan dengan perlahan. Dia lalu tersenyum kaku berhadapan dengan ayah Kayla. Tubuh Raja bergetar bukan main saat ini. Dia berasa sedang berhadapan dengan calon mertua saat ini. "Assalamu'alaikum Om. Selamat malam." Ucap Raja gugup sambil mencium punggung tangan ayah Kayla. "Waalaikum salam. Kamu siapa nya anak saya ya?" Tanya ayah Kayla menyelidik. "Saya temen nya Kayla, Om. Kebetulan hari ini saya ada kerjaan di cafe tempat Kayla kerja jadi nya saya sekalian antar Kayla pulang. Lagi pula hari udah larut malam kalau Kayla pulang sendirian." Raja berusaha menjelaskan dengan detail. Takut ayah Kayla berfikiran yang tidak-tidak. Soalnya dia begitu takut dengan tatapan tajam ayah nya Kayla seolah sedang mengintimidasi dirinya. "Kamu masuk dulu. Keringkan baju nya nanti masuk angin." Ucap ayah Kayla dengan nada datar yang sontak membuat Raja kaget bukan main. Dia fikir akan diusir oleh ayah Kayla yang terlihat galak itu. "Kayla, kamu siapin handuk sama teh hangat. Kasian atuh dia kehujanan dan baju nya juga kebasahan gara-gara nganterin kamu pulang. Tapi kamu malah ga nyuruh dia masuk dulu." Sambung ayah Kayla pada anak nya itu. Lalu ayah Kayla berjalan masuk ke dalam rumah. "I.. iya yah. Ayo masuk dulu Raja." Ajak Kayla pada Raja yang langsung diiyakan oleh Raja dengan semangat. Dia senang bukan main karena ternyata ayah Kayla tidak mengusirnya malah menyambut kehadiran Raja dengan baik.    Akhirnya.. kamu maju satu langkah lagi Rajasa, batin Raja dalam hati dengan bersorak gembira.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN