"Mau minum apa Raja? Teh atau kopi?" Tanya Kayla setelah mengajak Raja masuk ke dalam rumah nya. Mereka lalu duduk di kursi ruang tamu.
"Ga perlu repot-repot Kayla. Aku cuma mampir sebentar aja." Jawab Raja dengan menampilkan senyum manis nya.
"Ga ngerepotin ko. Anggap aja ini ucapan terima kasih aku karena kamu udah nganter aku pulang."
"Kalau ga ngerepotin, aku boleh nawar ga?" Tanya Raja sambil tertawa cengengesan.
"Hah? Mau nawar apa gitu?" Kayla balik bertanya.
"Boleh minta s**u coklat panas aja? Soal nya aku ga biasa minum teh apalagi kopi. Suka susah tidur." Jawab Raja malu-malu yang langsung disambut gelak tawa oleh Kayla.
"Ko kamu ketawa? Memang ada yang lucu?" Raja bertanya dengan tampang sok polos nya.
"Aneh aja denger cowok ga biasa minum teh apalagi kopi. Yaudah kalau gitu aku bikinin s**u coklat panas dulu ya." Kayla lalu beranjak dari duduk nya dan segera membuatkan Raja s**u coklat panas.
Setelah Kayla berlalu dari hadapannya Raja lalu bangkit dari duduknya. Dia mengamati foto-foto Kayla beserta keluarganya. Disana terlihat ada foto Kayla sewaktu kecil. Lalu ada foto keluarga Kayla yang terdiri dari Kayla, Ayah dan Ibu Kayla beserta seorang anak kecil laki-laki yang kemungkinan adalah adik Kayla.
Raja tertawa melihat foto masa kecil Kayla yang begitu imut dan menggemaskan. Apalagi saat Kayla memakai baju Polwan sedang menggenggam pistol mainan. Dan jangan lupakan lipstik merah nya membuat tawa Raja hampir meledak kalau saja dia tak melihat kehadiran Kayla yang membawa s**u coklat panas untuk nya.
"Diminum dulu s**u coklat panas nya Raja." Kayla berucap sambil meletakkan s**u coklat panas tersebut diatas meja. Setelah itu dia memberikan handuk dan sebuah baju pada Raja. "Keringin dulu badannya Raja. Nanti kamu bisa masuk angin. Terus kata ayah, kamu pake baju ayah dulu. Soalnya baju kamu basah banget."
"Makasih Kayla. Maaf jadi ngerepotin kayak gini." Raja merasa tak enak hati.
"Ga apa-apa ko. Malah aku yang udah ngerepotin kamu. Gara-gara aku kamu jadi kehujanan kayak gini kan. Yaudah sekarang kamu ganti dulu baju nya. Kamar mandi nya disebelah kiri. Yang agak pojok." Kayla memberi arahan pada Raja yang diangguki oleh Raja. Setelah itu Raja berjalan ke kamar mandi untuk mengganti baju nya yang begitu basah tersebut.
Setelah selesai mengganti baju nya, Raja berjalan kembali kearah ruang tamu. "Kayla terima kasih baju nya. Nanti aķu kembalikan ya."
"Iya sama-sama. Di minum dulu s**u coklat panas nya keburu dingin." Kayla menyodorkan s**u coklat panas tersebut pada Raja. Raja lalu meraih nya dan segera meminum nya hingga habis. Kelakuan Raja membuat Kayla tersenyum geli melihatnya.
"Terima kasih lagi Kayla untuk minuman nya. Maaf ya aku ga bisa lama-lama. Ga enak udah malem banget. Lagi pula hujan nya udah reda." Ucap Raja setelah tandas meminum s**u coklat panas nya. Raja lalu berdiri dari duduknya. Bersiap-siap untuk pulang. Setelah itu dia celingak celinguk ke kanan dan ke kiri hingga Kayla pun dibuat heran oleh tingkah nya.
"Cari apa Raja?" Tanya Kayla kebingungan.
"Ayah kamu mana? Aku mau pamit pulang." Jawab Raja masih celingukan.
"Ayah di kamar. Kayak nya udah tidur. Nanti aku sampein sama ayah kalau kamu pamit pulang."
"Oh udah tidur ya. Yaudah kalau gitu aku permisi pulang dulu ya. Assalamu'alaikum." Pamit Raja pada Kayla. Namun langkahnya terhenti ketika mendengar Kayla memanggilnya. "Tunggu Raja." Ucap Kayla lalu berjalan menghampiri Raja. Raja lalu berbalik kearah Kayla.
"Ada apa Kayla?" Tanya Raja keheranan. Namun Raja dibuat tercekat dengan apa yang Kayla lakukan padanya. Saat ini Kayla sedang memakaikan syal rajut biru muda nya kepada Raja. "Biar ga kedinginan." Ucapan serta sikap Kayla sontak membuat jantung Raja berdebar dengan sangat cepat dan nafas nya terasa terhenti saat berhadapan dengan Kayla sedekat ini.
"Nah udah. Hati-hati di jalan ya."
Raja lalu menganggukan kepala nya. Terlihat seperti seorang anak kecil yang patuh dengan perintah ibunya. Dia lalu berjalan keluar dari rumah Kayla dengan wajah merah merona seperti tomat dan perasaan yang berbunga-bunga karena perhatian kecil yang Kayla berikan.
"Aku pulang dulu ya. Assalamu'alaikum." Pamit Raja dengan senyum lebarnya. Lalu dia menaiki motor vespa matic miliknya.
"Waalaikum salam." Jawab Kayla sambil melambaikan tangannya kepada Raja yang mulai melajukan motornya.
Setelah sosok Raja tak terlihat lagi dari pandangannya, Kayla pun masuk ke dalam rumahnya.
"Udah pulang teman nya teh?" Tanya ayah Kayla yang baru saja keluar dari kamar nya. Sontak suara ayah nya yang begitu tiba-tiba membuat Kayla terlonjak kaget.
"Ayah? Ngagetin Kayla aja." Kayla mengerucutkan bibirnya kesal. Sang ayah yang melihat nya pun hanya tertawa melihat wajah kesal anaknya.
"Teh, temen kamu yang tadi tuh nama nya siapa?" Tanya sang Ayah kepo.
"Nama nya Raja yah. Kenapa gitu?" Kayla balik bertanya.
"Ayah lebih suka sama temen kamu yang namanya Raja itu. Daripada yang sebelumnya itu. Siapa namanya? Ayah lupa."
"Siapa yah? Sakha?" Kayla bertanya memastikan.
"Nah itu si Sakha itu. Ayah ga suka sama dia. Ayah lebih suka sama Raja. Raja keliatan laki-laki yang baik dan sopan sama orang tua." Jawab sang Ayah lalu duduk di ruang tamu yang sempat di duduki oleh Raja.
Mendengar pernyataan ayah nya membuat Kayla mendengus sebal. "Sakha juga baik yah. Malah baik banget." Kayla mencoba membela kekasih nya itu di hadapan sang Ayah.
"Ayah tetap ga suka. Dia terlihat sombong teh dan terlihat manja. Dia pasti anak orang kaya yah? Soal nya keliatan banget dari penampilannya yang terlalu berlebihan. Ayah lebih suka Raja. Dia terlihat sederhana dan sopan sama ayah. Dia juga seperti laki-laki yang bertanggung jawab." Ucap ayah Kayla memuji-muji sosok Raja.
"Ayah ga boleh liat orang dari penampilan nya. Lagi pula Kayla baru kenal sama Raja. Beda sama Sakha. Kayla udah kenal dia lama. Jadi Kayla tau kalau Sakha laki-laki yang baik. Terus Ayah juga baru pertama kali ketemu Raja masa udah bilang Raja laki-laki yang baik dan bertanggung jawab. Ayah kan belum mengenal dia lebih jauh." Gerutu Kayla kesal pada sang Ayah yang terus memuji sosok Raja. Dan membandingkan nya dengan Sakha kekasihnya.
"Itu feeling seorang Ayah teh. Suatu saat nanti pasti kamu mengerti dan merasakannya." Ucap sang Ayah lalu beranjak pergi dari hadapan anaknya. Melihat sang Ayah yang telah masuk ke dalam kamar membuat Kayla mencak-mencak di ruang tamu karena kesal. Bagaimana bisa ayah nya semudah itu menilai seseorang.
"Pokoknya Sakha tetap yang terbaik." Bela Kayla pada dirinya sendiri.