Ruangan ini didesain dengan sentuhan maskulin mengingat sang pemilik adalah laki-laki. Semua perabot dan dinding didominasi warna hitam. Bruce mendudukkan bokongnya disofa yang diikuti oleh Libby. “Apa tujuanmu datang menemuiku, katakan!” Tanpa mau menatap Libby lalu meraih majalah yang tergeletak diatas meja. “Untuk apa Andreas datang menemuimu Dr. Bruce?” “Jawab pertanyaanku Libby!’ “Aku ingin tahu lebih dulu apa maksud dan tujuan Andreas datang menemuimu,” Bruce menatap Libby dengan ekspresi dingin tak ada lagi tatapan lembut dan bersahabat yang biasa dia tunjukkan membuat nyali Libby semakin menciut untuk menyampaikan tujuannya. “Jangan melebihi batasanmu Libby, sikap baik dan ramahku bukan berarti kau bisa bertindak sesuka hatimu. Cepat katakan apa tujuanmu

