TAMARA POV
Ditengah perjalanan, aku diam seribu bahasa sedangkan Max & Bastian berdebat membahas meeting yang diadakan tadi pagi. Aku baru tau rasanya naik mobil mewah seperti ini. Biasanya kalau dikampung aku hanya bisa melihat di jalanan jika ada salah satu juragan yang datang dari kota membawa mobil mewah mereka untuk dipamerkan ke orang kampung.
" Tamara, kita sudah sampai!" Kata Max membuyarkan lamunanku
" Oh ii..yaa pak! Saya turun" kataku sambil lari terbirit - b***t takut dimarahi oleh Bastian. Sedangkan Bastian hanya tertawa melihat tingkahku yang konyol
Setelah memasuki restoran, aku ditawarkan menu untuk memilih makanan & aku bingung mau memilih apa. Tau aku kebingungan, Max lalu memilihkan menu untukku
" Ini rasanya sangat enak! Pasti kamu suka" katanya sambil memilihkan menu makanan
" Perempuan udik ini mana tau makanan western" sindir Bastian sambil tersenyum sinis
" Bastian! Jaga mulutmu!" Bentak Max
" Oke!" Katanya sambil menatap tajam ke arahku
Tidak beberapa lama pelayan membawakan makanan pesanan kami di meja
" Ayo dimakan! Pasti kamu suka" kata Max sambil menyuruhku untuk makan
" Baik pak!" Kataku sambil memakan makanan yang tidak pernah kumakan selama ini
" Bagaimana rasanya lebih enak dari makanan dikantin kan?" Tanya Max
" Iya pak lebih enak dari makanan di kampung saya!" Ucapku jujur
" Ya jelaslah lebih enak! Namanya juga makanan western jelas lebih berkualitas!" Kata Bastian menimpali
" Mulai besok kamu ikut aku makan siang ya!" Ajak Max yang membuatku langsung tersedak & langsung mengambil minuman
" Yang benar saja?! Si udik ini ikut kita makan siang??!!" Protes Bastian yang akhirnya di interupsi Max
" Terserahmu mau ikut atau tidak. Yang jelas aku tidak peduli!" Kata Max acuh
Aku hanya bisa terdiam melihat mereka bertengkar karenaku. Setelah selesai makan siang, kami kembali ke kantor. Tiba - tiba ada seorang wanita yang menghampiri Max dan merangkulnya dengan mesra membuat hatiku panas & cemburu
" Kau jangan berharap dengan Max karena dia memiliki istri yang cantik seperti Tiara tidak sepertimu perempuan kampungan!" Ejek Bastian sambil meninggalkanku sendirian.
Entah kenapa hatiku terasa sakit mengetahui Max sudah memiliki istri yang sangat cantik melebihi diriku yang seorang wanita biasa
Rasanya aku tidak bersemangat melanjutkan kerja setelah melihat Max bersama istrinya. Tiba - tiba Nia menghampiriku
" Ada apa ra? Kok kamu cemberut gitu?" Tanya Nia
" Gpp kok!" Kataku sambil melanjutkan pekerjaanku didepan computer
" Kalau kamu ada masalah cerita sama aku" kata Nia
" Oke!" Jawabku singkat
Tiba - tiba Max datang menghampiriku bersama istrinya
" Perkenalkan ini karyawanku yang paling baik kinerjanya di perusahaanku!" Kata Max sambil memperkenalkanku kepada istrinya
" Oh ya? Berarti dia bisa jadi sekretarisku" kata wanita itu sambil merangkul Max
" Iya sayang, tentu saja bisa! Kenalkan namanya tamara" kata Max
" Hai Tamara, perkenalkan aku Tiara! Istri dari Max!" Katanya sambil mengulurkan tangannya
" Saya Tamara!" Kataku sambil menjabat tangannya
" Mulai besok kamu menjadi sekretarisku & ruanganmu disamping ruangan Max " katanya sambil menggandeng tangan Max
" Kalau begitu kami permisi dulu!" Kata Max sambil meninggalkanku dengan Nia
" Aku baru tau kalau si tampan sudah punya istri" kata Nia
" Lebih baik kita kembali bekerja" ajakku
"Sepertinya kamu tidak semangat karena melihat Pak Max dengan istrinya?" Tanya nia
" Biasa aja tuh!" Kataku cuek
Jam 5 waktunya aku pulang & langsung ke parkiran untuk mengambil sepeda motorku. Tiba - tiba aku melihat Tiara menggandeng Max & pemandangan itu membuatku cemburu. Tak tahan akhirnya aku mengalihkan perhatian pada Bastian yang daritadi mengawasiku
" Bagaimana rasanya melihat seorang yang kau suka bersama dengan orang lain?" Tanya Bastian sambil menghisap rokok
" Apa maksud pertanyaan Anda??" Tanyaku
" Jangan pura - pura tidak tau! Aku tau kau ada perasaan dengan Max" katanya dengan tegas
" Terserah anda mau ngomong apa! Saya permisi dulu" kataku sambil mengendarai motorku & pergi meninggalkan pria menyebalkan itu
Setelah sampai di rumah, aku mencari Dina. Ternyata dia sedang bersama pria & mereka mengobrol sampai tidak menyadari kehadiranku. Tiba - tiba Dina memanggilku untuk bertemu dengan temannya
" Ra kenalin ini Michael! Katanya dia mau menorbitkan aku menjadi artis!" Katanya sambil kegirangan
" Hai Tamara, kenalkan aku Michael!" Katanya sambil mengulurkan tangan
" Hai juga!" Kataku sambil menjabat tangannya
" Kamu sangat cantik ternyata!" Katanya sambil melihatku dari ujung kepala sampai ujung kaki
" Maaf saya permisi kedalam dulu!" Kataku sambil menghindari tatapan Michael yang membuatku jengah
Setelah mandi, aku langsung menyiapkan makanan untuk makan malam kami
" Ra, katanya Michael pengen kamu ikut agency nya jadi model!" Katanya sambil mengambil makanan yang aku masak
" Aku ga tertarik jadi model!" Kataku sambil mengunyah makananku
" Tapi jadi model khan enak! Bisa keliling luar negeri!" Kata Dina
" Kamu bilangin ke Michael kalau aku ga tertarik sama tawarannya!" Kataku tegas
" Ya sudah kalau ga minat" katanya berhenti memaksaku
Tiba - tiba smartphoneku berbunyi & aku melihat nomor yang tidak aku kenal
" Halo! Ini siapa ya?" Tanyaku
" Hai Tamara! Aku Tiara! Maaf menelfonmu malam - malam karena besok aku tidak bisa masuk kantor jadi besok kamu handle semua pekerjaanku ya!" Kata Tiara
" Baik bu" kataku
" Oke kalau gitu" katanya sambil memutus telfonnya.
Tiba - tiba aku berfikir apa besok Max juga tidak masuk kantor..
" Itu telfon dari siapa ra?" Tanya Dina
" Dari istri bosku" kataku
" Bentar lagi Michael mau jemput aku! Katanya dia mau ngajak aku clubbing" katanya sambil mengenakan gaun yang sangat sexy dibadannya yang kecil
" Ya sudah, aku tinggal ke kamar dulu!" Kataku
" Kamu ga mau ikut Ra?" Tanya Dina
" Ga deh! Aku dirumah aja" kataku
Tidak beberapa lama Michael datang menjemput Dina menggunakan mobil yang sangat mewah. Dia menunggu didepan rumah
" Ra! Aku berangkat dulu ya!" Pamitnya sambil mencium kedua pipiku
" Hati - hati jangan sampai kemalaman!" Kataku mengingatkannya
" Oke!" Katanya
***