Pukul enam sore, sudah lumayan gelap, dan angin musim gugur terasa semakin dingin. Dua orang yang duduk berhadap-hadapan, sejak tadi juga tidak ada satu pun dari mereka yang memulai pembicaraan. Mata mereka kadang bertemu tatap, tapi mereka juga tak peduli dan melanjutkan bungkam. Bingung dengan awal pembicaraan yang nyaman, merasa canggung nyaris tak mampu bernapas. Sebenarnya, kenapa mereka duduk bersama? Atau juga. Kenapa harus menerima tamu yang entah siapa? Dalam hatinya dua orang itu sama-sama memaki, menyalahkan keadaan yang menjadi semakin tak pasti. Tapi ... “Hah! Jadi, apa yang membawamu ke depan pintu kamarku?” Luisa yang tak tahan buka suara, rambutnya kini berwarna hitam, efek ramuan sihir beberapa waktu yang lalu. Pada saat ia ingin memotong rambutnya, ketukan pintu men

