Hal ini sangat sulit kupercaya hingga membuatku bertanya padanya. “Apa kamu serius dengan ucapanmu ini?” Rasanya seperti mimpi mendengar Ryuzaki berkata ingin menikahiku. Siapa aku hingga bisa mendapatkan pria sepertinya. Begitu banyak wanita cantik bak bidadari, lebih menawan, lebih bependidikan dan lebih segalanya yang bisa ia dapatkan dan mendamba menjadi miliknya. Namun mengapa aku? Gadis biasa yang bahkan tak tahu cara berdandan. “Kamu serius?” tanyaku untuk kedua kalinya. “Iya, tentu. Saya serius. Awalnya saya bangun vila ini hanya untuk tempat saya tinggal saat berlibur di Bali. Saya pikir lebih baik saya tinggal ditempat tinggal saya sendiri saja daripada saya harus tinggal bersama teman saya. Sekarang saya berpikir untuk menjadikan ini sebagai rumah kita ya.” aku t

