Saat Gia yang sudah kebingungan dan tidak tahu dirinya dimana, dia akhirnya melihat sosok keluar dari dalam pohon di depannya. Sosok yang keluar memiliki rambut kuning pucat, warna matanya seperti batu zamrud yang indah, serta pakaian yang dia kenakan memiliki desain yang aneh.
"Selamat datang,Gia."
Gia terkejut,"Kamu mengenalku?"
"Tentu saja,Gia. Bahkan aku melihatmu tumbuh dari bayi sampai sebesar ini. Kenalkan, Saya Airin. Seorang Elf,Penjaga Pohon Kehidupan." Wanita cantik itu berkata.
Gia menjadi lebih bingung dengan apa yang dia dengar dari orang bernama Airin ini. Dia berkata sudah mengenalnya dari bayi? Jadi berapa umur Airin itu?
"Kalau begitu...kenapa kamu membawaku ke sini?"tanya Gia dengan waspada.
Airin mengulurkan tangannya dan kekuatan yang disebut sihir itu menampilkan sebuah cermin di hadapan Gia. "Lihatlah."
Saat Gia mendekat, dia bisa melihat sosok akrab tapi sedikit aneh baginya. Jelas itu dia, tapi ada apa dengan mata hijau dan aura aneh yang mengelilinginya. "A-apa ini?"
Dia berbalik dan memandang Airin dengan ekspresi tidak percaya."Kenapa aku terlihat aneh?"
Airin menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kamu tidak aneh,Gia. Inilah sosok dalam dirimu yang sebenarnya."
"Aku yang sebenarnya?Bagaimana bisa dia yang sebenarnya?"
Airin menunjuk kening gadis itu dan sebuah simbol aneh berbentuk sulur menutupi keningnya. Gia merasakan kepalanya berdengung sakit dan seakan ada yang menyiksa dirinya.
"Apa yang kamu lakukan padaku!"
Airin tetap tersenyum anggun. "Kamu adalah orang yang terpilih sejak ratusan tahun sekali oleh Pohon Kehidupan."
"Orang terpilih?" Bagaimana bisa dirinya yang hanya murid biasa bisa di pilih oleh sesuatu yang aneh?
"Kamu terlahir dengan kekuatan alam dalam tubuhmu. Gia Oktaviona, kamu adalah anak yang akan menjadi penerus kekuatan alam." Airin menarik beberapa sulur tanaman yang tumbuh di dekatnya. Sulur tanaman itu langsung membentuk sebuah mahkota yang indah. Airin berjalan dan memasangkannya di kepala gadis itu."Terimalah takdirmu."
'Takdir apaan coba!'umpat Gia dalam hati saat mendengarkan ucapan Airin.
"Jadi,aku tidak bisa pulang ke dunia asalku lagi?" tanyanya dengan sedikit cahaya aneh yang muncul dari bawah mata gadis itu.
Airin berfikir mungkin dia sedikit takut dengan hal yang baru saja terjadi. "Kamu tenang saja, setelah berhasil menjadi seorang Peri yang melindungi seluruh kehidupan di dunia ini. Kamu akan memiliki kekuatan untuk membuka portal kembali kapanpun kamu inginkan."
'Tidak bisa pulang? Tapi aku bisa membuka portal kesana sesuka hati? Bukankah itu bagus! Tugas sekolah yang menumpuk bisa dia jauhkan!'
"Aku akan melakukannya!" Serunya dengan sikap siap bekerja saat ini juga.
"............"Dia benar-benar memilih orang yang benar,kan?
"Kalau begitu...kita akan memulai latihan." Airin berkata lagi. Ekspresi wajahnya beruang menjadi serius.
"Baik!"
Airin menunjukan pada Gia sebuah peta."Beberapa ratus tahun berlalu dan semua manusia telah mendirikan kerajaan dan wilayah kekuasaan mereka. Kerajaan yang paling kuat saat ini ada dua,yaitu bagian Utara dan Barat. Lebih jelasnya, kekuatan prajurit mereka sangat kuat dan sepertinya kedua pihak sedang bertarung."
"Maksudmu yang tadi?"
"Benar,itulah mereka."
Gia mengangguk paham,"Lalu, apa tugasku?"
Airin menunjukkan cermin yang tadi dia perlihatkan pada gadis itu, "Tugasmu adalah menjaga Forbidden Forest dari gangguan luar. Setiap hewan yang hidup disini sangatlah langka dan berharga, keselamatan mereka yang paling utama. Setiap tahun sekali, beberapa Pengguna energi spiritual dan penyihir akan datang untuk memiliki Guardian mereka."
"...Dunia ini memiliki dua pengguna kekuatan yang berbeda. Yang berasal dari sisi utara,selatan,dan timur mereka menggunakan kekuatan spiritual dan mengolahnya menjadi kekuatan yang lebih fokus pada tenaga dalam. Sedangkan untuk bagian barat, mereka seperti kamu dan aku. Pengguna kekuatan sihir yang mampu menggunakan mantra."
Sekali lagi, Gia mengangguk paham. Pantas saja dia merasa pemandangan dan orang-orang disini sangat aneh. Ternyata, dia berada di dunia lain dan orang aneh dimana-mana."Selanjutnya?"
Airin mengulurkan telapak tangan kanannya dan beberapa cahaya aneh mengalir ke atas telapak tangannya. Cahaya itu membentuk bola kecil hijau yang indah.
"Ini adalah sihir. Sihir bisa diubah sesuai kemauan penggunaannya. Semakin kuat sihir yang kamu kuasai, semakin kuat dan besar pula sihir yang bisa kamu hasilkan."
"Sekuat itu?" Kenapa dia tiba-tiba menjadi overpower?
"Ini berkah dari dewi kehidupan dan alam pada Peri yang dia pilih."
"Peri? Bukankah peri itu bersayap dan bertubuh mungil..." Gia bergumam saat memikirkan sosok peri yang sering dibaca di buku dongeng sekolahnya.
Airin tertawa mendengarkan perkataan gadis di depannya. "Itu hanya mitos. Di duniamu itu, tidak ada yang pernah melihat Peri hidup,kan? Peri di dunia kami adalah orang yang memiliki kekuatan alam dan sihir yang kuat. Peri dipilih oleh Dewa-Dewi sejak mereka dalam janin."
"Peri juga dianggap sebagai penjaga utama keseimbangan alam."Lanjutnya.
Gia kembali di berikan beberapa buku yang sangat tebal dan terlihat tua oleh Airin. "I..ini?"
"Panduan dan tata cara menjadi peri yang baik dan bertanggung jawab,"Ujar Airin dengan nada yang terdengar seperti guru yang siap mengajar muridnya.
'Ini mah namanya kembali jadi murid sekolah lagi!'
"Bisakah aku tidak membacanya?"tanyanya dengan tatapan memelas.
Airin menggelengkan kepalanya dan memukul buku di hadapannya dengan kuat.
Brak.
"Jadilah orang yang rajin!" Airin berkata sambil tersenyum aneh.
"Ba-baik!" Gia dengan pasrah mulai membuka bukunya diawasi oleh Guru Airin. Gadis itu membuka setiap lembaran buku yang ternyata semua sejarah setiap periode tercatat disini.
Melihat gadis itu menjadi serius dan fokus membaca, Airin tersenyum senang. Walau dia awalnya ragu untuk membawa Gia ke dunia ini, tapi sang Dewi kehidupan sudah mendatangi gadis itu dan membawanya kemari. Apalagi saat ini posisi [Peri] sangat dibutuhkan,karena keadaan yang semakin kacau.
"Airin." Gia tiba-tiba memanggil namanya,membuat Airin kembali ke dunia nyata dan berbalik melihatnya.
"Ada apa?"
Gia menunjuk sebuah kata diatas kertas itu.
"Apa maksud dari [Permata Jiwa] yang tercatat disini. Benda ini katanya sangat penting dan berharga lebih dari apapun didunia ini. Katanya banyak orang yang mengincar batu aneh ini dari para [Peri] untuk dimiliki oleh mereka. Katanya jika benda ini lepas dari sang [Peri] maka mereka akan segera hancur....Apa maksudnya ini?"
Airin mengulurkan ujung jari telunjuknya ke arah jantung Gia.
"[Permata Jiwa] atau disebut juga Jiwa Utama setiap [Peri] yang sudah menyatu dalam tubuh mereka. Benda itu ada di dalam jantungmu, dan memang sangat berharga. Batu itu bisa membangkitkan orang yang sudah mati, dengan resiko pemiliknya yang akan tiada."
'Sangat mengerikan...jadi jika seseorang mengambil benda itu dari tubuhku...aku benar-benar akan mati? Ini bercanda,kan!'
'Ini gila! Jika aku datang kemari dan malah dijadikan mangsa oleh orang-orang didunia ini...maka hidupku benar-benar dalam bahaya!'
"Jangan khawatir,aku akan membantumu menjadi kuat." Airin bersuara disamping gadis itu. Elf cantik itu bisa merasakan detakan jantung yang memompa sangat cepat yang menunjukkan kepanikan dalam diri Gia.
(Gia dibaca Jia)
Bersambung…..