“Aku menginginkan mu kembali Nona…” bisik Revano di telinga Melanie setelah melepaskan panggutannya.
Melanie menatap tajam Alverno.
“A—aku…”
“Aku sangat merindukan tubuhmu ini.”
Jemari kekar Revano mengusap lembut lengan Melanie dengan pandangannya menunduk menyentuh kulit lembut Melanie hingga sentuhan itu ke atas pada leher Melanie.
“Aroma tubuhmu yang begitu wangi, membuatku selalu menggila!”
Melanie berdiri kaku, tanpa memutuskan kontak mata dengan mata hitam milik Revano.
“Aku sangat menginginkan tubuhmu nona.”
Hg!
Tubuh Melanie tersentak hingga menubruk dadda bidang Revano yang tegap.
Nafas Melanie tercekat ketika keduanya saling bersitatap dengan jarak yang begitu sangat dekat.
Hembusan napas Revano yang terasa hangat dan aroma mint yang begitu kuat. Melanie memejamk
