Pria itu melangkah senang menuju ruangan rawat anaknya.
Boneka beruang besar dan juga satu buket bunga mawar putih pun tak lepas di genggam dan tak ketinggalan dengan wajahnya yang berseri bahagia tentunya.
Pagi ini ia sudah bertekad kana mengatakan hal yang sebenarnya pada wanita yang amat dicintainya itu.
Ia akan kembali sebagai dirinya dan mengajaknya untuk bertemu dengan kaka kembarnya tentunya setelah Arkana siuman.
Pria yang tak lain Revano dengan percaya dirinya tersenyum menawan pada beberapa wanita yang menatap dirinya.
Ia sudah membayangkan betapa bahagianya nanti wanita itu mengetahui kalau dia adalah Revano, si Suami Cadangannya.
“Apa nanti Melanie akan menangis? Apa dia akan marah? Atau akan membenciku karena aku sudah membohonginya selama ini?” gumam Revano di dalam
