bc

Mama pilihan Geyn Putra dari seorang Mafia

book_age18+
6
IKUTI
1K
BACA
HE
bisexual
mystery
lucky dog
like
intro-logo
Uraian

Seorang Mafia yang sangat dingin dan ditakuti di negerinya karena kekejamannya tanpa memberi ampun kepada siapapun orang yang mengusik hidup nya dan putra nya, namun harus bertekuk lutut dan meluluhkan hatinya kepada wanita pilihan putra nya yang di panggil dengan sebutan Mama

chap-preview
Pratinjau gratis
Prolog 1
"Haiii Selynnn...." "Haii Tommy...." Suara seorang Gadis yang baru saja keluar dari tumpangan taksi menyapa anak-anak kecil yang sedang bermain di halaman sekolah. Namanya Indyra sanny, Gadis yang parasnya sangat cantik dengan keturunan Asia tubuh yang mungil dan kulit putih yang bersih. Dengan senyuman yang manis dia menghampiri selyn dan tommy, begitu pun sebaliknya. Mereka sambil berpelukan sungguh seperti seorang anak dan mama tidak lama anak-anak yang lain pun datang menghampiri Indyra mereka sangan bahagia melihat Indyra datang ke sekolah mereka. Indyra adalah Gadis yang sangat menyukai anak kecil. Dia setiap hari selalu mampir ke sekolah Tempat bermain anak-anak yang ada disamping kantor nya memberikan permen karakter setiap anak yang ada, dia pun sudah akrab dengan guru-guru dan para orang tua murid disana, sekolah itu yang selalu dia datangi itu di sebut dengan Kelompok Bermain (pendidikan untuk usia 2-4 Tahun).. Sudah bisa dibayangin kan, itu usia anak-anak dimana lagi lucu-lucunya hehhehehe Sebelum dia memasuki kantor tempat dia bekerja dia selalu mampir ke tempat KB tersebut, karena bagi Indyra bertemu dengan anak-anak yang lucu adalah suatu penyemangat sebelum memulai aktivitasnya di kantor. Indyra bekerja sebagai partner Konsultan yang bekerja sama dengan sebuah Perusahaan Interior. "pagi Indyra, apa kabar...Sudah bagi-bagi permen hari ini?" sapa seorang laki-laki yang bernama Roy yang merupakan anak dari pemilik Perusahaan Interior tempat Indyra bekerja "selamat pagi pak Roy.... ya seperti biasa, mereka penyemangat pagi ku" sambil melebarkan senyum nya ke pada Roy Roy sudah lama terpesona dan menyukai Indyra, namun indyra tidak pernah menyadari dari sikap Roy terhadapnya, lagi pula Roy belum pernah mengungkapkan perasaannya secara langsung kepada Indyra, jadi Indyra menganggap hubungan mereka hanyalah sekedar rekan kerja. "Indyra bagaimana kabar Papa mu" Kata Roy bertanya sambil berjalan bersama Indyra menuju pintu lift. "Sudah agak membaik pak, tapi masih harus menjalani perawatan" jawab indyra dengan mimik sedih Indira tinggal bersama Papa nya dan Mama tiri dan juga adik tiri nya bernama Raya Mama kandung Indyra meninggal saat indyra berumur 14 Tahun, karena umur Indyra yang masih tergolong kecil dan harus membutuhkan pengawasan dan didikan dari seorang ibu, dalam keadaan dan kondisi Papa Indyra sering bekerja keluar kota, sehingga kesempatan ini dimanfaatkan oleh Tante Indyra, Karina Namanya. Godaan dari Karina tante dari Indyra yang merupakan Adik sepupu dari Mama nya, Papa nya Indyra pun akhirnya menikahi Karina. Karina awalnya sangat memperlakukan Indyra dengan baik, namun setelah berhasil menikahi Papa Indyra, perlakukan baik tadi pun berubah menjadi perlakukan buruk. Apalagi semenjak papa indyra mengalami sakit jantung, Indyra lah yang menjadi tulang punggung keluarga tersebut Raya tidak pernah mempekerjakan apapun dirumah, jangankan membersihkan rumah, merawat Papa nya pun dia tidak sudi, Mama Karina dan Raya hanya bersantai ria setiap hari menikmati penghasilan yang diperoleh Indyra, saat masa kuliah pun biaya kuliah Indyra dia peroleh sambil bekerja, setelah dia lulus kuliah Karina dan Raya semakin menjadi-jadi membuat Indyra seperti babu, dia harus bekerja sepanjang hari pulang bekerja dia harus merawat Papanya yang sakit dan harus melayani Karina dan Raya. Begitu lah setiap hari. yang terjadi dirumah tersebut. Sore hari indyra ingin membawa ayah nya ke salah satu rumah sakit untuk diperiksa pekembangan kesehatannya, dengan penuh kasih sayang Indyra menemani Papanya menuju RS. Ditempat lain........... Seorang anak kecil diam dan duduk di Balkon rumah yang sangat mewah bersama 2 pengasuhnya dan 2 pengawal yang berdiri di pintu balkon, Geyn Medellin. Geyn adalah anak kecil yang berumur 4 tahun, putra dari seorang mafia yang sangat kejam, dingin dan yang sangat ditakuti di negeri nya, wajahnya yang khas Eropa matanya yang biru dan perawakan nya yang sangat menakutkan dengan didukung oleh kekuasaan yang dia miliki 'seorang kepala Mafia di negara Mexico' itu lah alasan kenapa dia sangat di hormati di negerinya, bahkan dia pun kebal hukum (tak tersentuh oleh hukum) Evan Medellin namanya. Geyn dilahirkan oleh seorang wanita cantik yang sampai saat ini ntah dimana keberadaannya setelah mendapatkan harta dari Evan wanita itu menghilang dan meninggalkan Geyn bersama Evan. Dari kecil Geyn dibesarkan Evan dengan bantuan pengasuh. "Geyn apakah mulut mu tidak bau jika berdiam terus, come on berbicaralah sayang.." ucap ayah Geyn, Geyn hanya memberikan ekspresi murung kepada Evan. "Kau boleh ceritakan sesuatu kepada Papa?" Lanjut Evan "Becokk cekolah Geyn belencana pelgi paa.." Geyn mulai menceritakan dengan suara polosnya. "Oh ya kemana? " tanya Evan lagi Geyn hanya menggelengkan kepalanya menandakan dia tidak mengetahui akan kemana sekolahnya mengadakan kunjungan besok Kringgggg Kringgg..... Bunyi Telpon Evan "Halo.... ada apa... oke baik lah saya segera kesana.." Ucap Evan Tut tuut tuttt Telpon tertutup "Oke Boy,  Papa ada urusan dan mungkin besok baru kembali, pengawalmu akan menjaga Geyn kemana pun sekolah membawa Geyn, kau akan selalu aman sayang" sambil mencium Geyn, lalu Evan berlalu pergi meninggalkan Geyn bersama pengasuhnya di atas Balkon. Sebelum Evan pergi keluar dari rumah mewahnya tidak lupa dia berpesan kepada beberapa orang yang ditugaskan memang khusus menjaga dan mengawal Geyn kemana pun Geyn pergi, untuk terus mengawasi dan menjaga Geyn menghubunginya nya bila ada yang terjadi pada Geyn. Esok pagi nya, Geyn sudah bersiap-siap pergi bersama pengasuhnya dan pengawalnya mengantarkan Geyn pergi kesekolah nya yang akan berkunjung ke sekolah lain guna membangun hubungan sosialisasi dan pengenalan adaptasi pada orang baru. Di tempat lain, Indyra pun bersiap-siap pergi kekantor. seperti biasa Indyra akan mampir dulu ke sekolah KB menyapa dan memberikan permen kepada anak kecil masing-masing satu permen. Namun untuk hari ini dia kekurangan permen untuk dibagikan, sepertinya hari ini jumlah anak-anak yang dia lihat sepertinya bertambah banyak, salah satu guru murid menghampiri Indyra. "Hy mba Indyra, setiap pagi selalu semangat ya kalo sudah bertemu mereka ini" kata Siska yang merupakan guru di Sekolah KB tersebut "Hy mba Siska, iya donk lihat mereka senang melihat saya datang itu sesuatu yang sangat membangun semangat saya, lucu-lucu soalnya, eehhh ngomong-ngomong anak-anak disini tambah banyak ya" jawab Indyra "oh ya ini anak-anak dari KB A, sedang berkunjung kemari guna membangun sosialisasi antar guru dan memperkenalkan secara langsung kepada anak-anak cara beradaptasi dengan teman-teman baru untuk mereka, biar saling mengenal" balas Siska Mata Indyra tertuju kepada salah satu anak yang duduk di pojokan tempat bermain anak-anak lainya, yang tampak diam tanpa menegur dan tampak  berbeda dengan anak-anak lainnya. "Mba siska, itu siapa ya?" Tanya Indyra sambil menunjuk anak kecil yang duduk sendiri di pojokan "Itu namanya Geyn Medellin anak dari pemilik KB A dan KB B ini, dia memang begitu anaknya mba, sangat jarang berbaur dengan anak-anak lainnya, dia lebih sering berdiam diri." jawab salah satu guru KB A yang tak sengaja mendengar percakapan Indyra dan siska. "Saya boleh dekatin?" lanjut Indyra "Silahkan saja mba, semoga dia boleh menerima niat baik mba" jawab Guru KB A Indyra berjalan mendekati Geyn. " Halo sayang siapa namanya? Kakak boleh duduk disini?" Tanya Indyra sambil duduk disamping Geyn Geyn tidak menjawab. Geyn hanya memperhatikan Indyra yang sedari tadi tersenyum dan menatap tulus padanya. Dengan tanpa disadari tangan Geyn memegang wajah Indyra. Indyra sontak kaget dan membalas pegangan Geyn dengan tangan kirinya. "Kenapa sayang ?" dengan penuh kasih sayang dia menatap mendekatkan wajah nya kepada Geyn dan tangan kanan nya memegang pipi polosnya Geyn. Geyn : "Mama".... Indyra seketika kaget mendengar ucapan kata yang keluar mulut polos nya Geyn. seorang anak kecil yang baru dia temui pertama kali ini memanggil nya dengan sebutan  Mama membuat Indyra merasa tersentuh hatinya, namun dia sadar dia bukan lah Mama yang sebenarnya dari anak kecil yang bernama Geyn itu. Bukan hanya indyra saja yang kaget mendengar ucapan Geyn, guru-guru yang ada disana dan anak-anak lain yang juga mendengarnya pun kaget. "Sayang... nama kamu siapa?" Tanya  Indyra "Geyn" jawab Geyn singkat "Geyn sayang, mama papa nya dimana?" ucap Indyra dengan sangat lembut takut menyinggung Geyn Seketika Geyn menunjuk d**a Indyra dengan telunjuk mungil nya. Mata Indyra makin terbelalak. kaget setengah mati bagaimana mungkin seorang anak kecil yang baru dia kenal dan temui menyebutnya mama. "Geyn sayang ini ada boneka kecil buat Geyn hadiah dari kakak, nanti kalo ada waktu, kapan-kapan Geyn main kesini lagi ya sama Papa atau Mamanya Geyn, kita main bareng, kakak mau kerja dulu yah sayang" Ucap Indyra kepada Geyn, sebenarnya Indyra masih ingin bermain dan penasaran dengan Geyn kenapa dia menyebut nya mama, namun karena tuntutan pekerjaan, dai harus sudah kembali kekantor nya, dengan penuh kasih sayang Indyra mencium Geyn dan pergi meninggalkan kan Geyn. Semua guru dan anak-anak yang lain menyaksikan apa yang terjadi barusan, termasuk pengawal dan pengasuh Geyn yang ada berdiri tidak jauh dari pagar sekolah KB B. Namun karena Indyra sangat memperlakukan Geyn dengan sangat baik sehingga tidak ada yang mendekat untuk menganggu apa yang baru saja terjadi. Sore harinya, Evan sampai di rumah megah nya setelah menyelesaikan pekerjaan mendadak yang membuatnya harus ke singapur kemarin. Dia langsung mencari Geyn. tapi saat dia menuju kamar Geyn, dia diberhentikan oleh salah satu pengawal Geyn lalu menceritakan apa yang terjadi saat kunjungan ke KB B tadi pagi. setelah pengawal menceritakan semuanya ke Tuan nya, Evan pun memasuki kamar Geyn, dia mendapati Geyn sedang berbaring namun tidak menutup matanya, dia hanya menatap langit-langit kamarnya sambil tersenyum-senyum. "Hey Boy, Geyn kenapa sayang, apa hari ini aktivitasmu tidak menyenangkan?" tanya Evan pura-pura tidak tahu Geyn tidak menjawab lalu Evan mengangkat Geyn untuk posisi duduk sambil menaikkan alisnya menandakan masih dalam bertanya kepada Geyn. "Mama" kata Geyn. "Mama?" tanya Evan heran, bagaimana mungkin anak yang dia besarkan yang tidak pernah dia ajari untuk menyebut mama, saat ini sedang menyebut kata Mama di hadapannya. "Dari mana Geyn belajar menyebut Mama,Apa kau melihat atau bertemu mama mu?" Tanya Evan dengan wajah penasaran. Geyn hanya mengangguk. "Kau diam-diam begini ternyata suka bercanda juga Boy" kata Evan tidak percaya kepada Geyn, sambil mengelus kepala Geyn dan membaringkannya kembali dia berlalu pergi meninggalkan Geyn.

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.8K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.6K
bc

TERNODA

read
198.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.8K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.4K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
58.9K
bc

My Secret Little Wife

read
132.1K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook