13. Malam Penuh Kesengsaraan

1743 Kata

Hingga sampai hampir maghrib, Rusma sama sekali tidak menemukan tempat untuk mengisi daya baterai ponselnya. Ingin memanggil Asri atau ibu mertuanya, tetapi kedua orang itu tengah sibuk, Rusma tidak mau ya kalau sampai anak-anak itu menatapnya aneh seperti tatapan seorang anak yang mengatakan bahwa ia sudah tua beberapa saat yang lalu. Ingin kembali ke kamar, tetapi Rusma merasa bosan karena yang dilihat hanya itu-itu saja. Akhirnya Rusma memutuskan memperhatikan Asri dan mertuanya yang telaten mengajari anak-anak itu mengaji, dilihat dari sini mereka begitu sabar mengajari anak-anak itu satu persatu. Rusma pura-pura memalingkan wajahnya ketika ia melihat kalau Asri kini tengah menatapnya, ia tidak mau kalau sampai gadis itu jadi kegeeran. Melihat Asri yang sesekali curi pandang padanya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN