14. Salah Sangka

1830 Kata

Asri bangun pagi-pagi sekali, tepatnya sebelum adzan subuh berkumandang. Gadis itu terkekeh geli ketika melihat ke arah samping, di mana suaminya yang masih tertidur lelap. Tanpa sadar tangannya mengusap wajah tampan Rusma, wajah suaminya itu nampak kemerahan bekas gigitan nyamuk. Kasihan sekali sebenarnya, mungkin nanti jika Asri ingat ia akan membeli obat nyamuk agar suaminya bisa tidur dengan lelap. Orang kota seperti Rusma jelas saja tidak tahan hidup dalam banyaknya nyamuk, tak seperti dirinya yang sudah terbiasa. Meskipun mereka menikah karena terpaksa dan bukannya karena cinta, tetap saja Asri memiliki tanggung jawab kalau ia harus peduli pada suaminya. Seperti pesan ibunya sebelum mereka ke kota waktu itu, ia harus menerima pernikahan ini karena ini adalah amanah dari almarhum bapa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN