AIRA

Cucu ku Aira Maaf selama ini nenek merahasiakannya darimu, kau sebenarnya bukan cucu nenek. Kita tidak memiliki sedikit pun hubungan darah sebelumnya. Dulu sekali kau ditemukan oleh warga di hutan, ntah apa yang telah kau alami sebelumnya, karena tak ada yang ingin menolongmu untuk tinggal dengan mereka maka nenek mengangkatmu menjadi cucu nenek. Aira, beberapa Minggu yang lalu ada orang berjas datang kemari dan menanyakan kebenaran tentang nenek yang menolongmu di hutan itu. Mereka berkata mereka adalah suruhan orang tua kandung mu yang selama ini mencarimu. Nak, jika orang tua mu datang menjemput ikutlah dengan mereka, setidaknya kau tidak harus bekerja untuk makan, dan fokus kepada sekolah mu, pulang lah kemanaa tempat yang seharusnya kau pulang nak. Salam nek Asih Apa apaan ini, belum hilang capek karena menangis, gadis berusia sebentar lagi 18 tahun itu, kini dihadapkan pada kenyataan yang membunuhnya. Kenapa sang nenek merahasiakan hal sebesar ini. Apa maksudnya dari surat itu? Siapa dia sebenarnya? apa yang terjadi dulu hingga dia terdampar ke desa ini. Aira bukan gadis normal kebanyakan, semenjak sang nenek dinyatakan positif mengidap penyakit gagal ginjal, ia harus merelakan masa remajanya untuk bekerja sepulang sekolah. Pada saat itu ia baru berusia 13 tahun dan harus bekerja serabutan dari tempat satu ke tempat yang lainnya, karena memang tidak ada orang yang mau mempekerjakannya menjadi pegawai tetap mengingat dia masih sekolah. Aira bingung dengan jalan hidupnya, ia tidak munafik bahwa ia lelah dengan ini semua, saat teman temannya sibuk memikirkan Pr, ia malah sibuk memikirkan makan apa besok, belum lagi uang untuk berobat neneknya. kadang ia ingin mengeluh bahwa ia lelah, tapi ia tau diri bahwa neneknya dulu lebih lelah mengurusnya. Kini apa, saat orang yang Aira sayang telah meninggalkannya belum lagi dengan kenyataan bahwa identitasnya masih di pertanyakan.