bc

New Family || Gojo x Toji • JJK

book_age18+
3
IKUTI
1K
BACA
sex
family
mate
drama
tragedy
sweet
bxb
others
ABO
mpreg
like
intro-logo
Uraian

Gojo Satoru seorang omega yang bertemu dengan anak laki-laki yang ternyata memiliki seorang ayah alpha. Pria itu tertarik pada Gojo dan menginginkan dirinya untuk dijadikan istri setelah ditinggal mendiang istrinya.

Akan tetapi seorang teman Gojo yang sepertinya tertarik padanya ingin mengambil hatinya. Hingga akhirnya hal itu membuat Gojo semakin bingung akan pilihannya.

chap-preview
Pratinjau gratis
Pertemuan
Terlihat seorang anak kecil berambut hitam sedang mencari sesuatu di semak-semak dedaunan, ketika ia memasukkan tangannya ke dalam semak itu terdengar suara ringisan kecil dari mulutnya. Ia mengeluarkan tangannya lagi dan melihat darah yang keluar di pergelangan tangannya menetes. Digigitnya bibir bawahnya untuk menahan isak tangis serta perih yang dirasakan nya. Akan tetapi seorang pria berambut putih dan bermanik biru laut mendekat untuk menangkannya agar tidak menangis. "Anak manis, tenanglah. Biar sensei yang mengobati mu, okay?" Anak itu mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah pria itu, ia mengangguk sembari menahan air mata yang hampir menetes keluar. Sang pria mendudukkan anak kecil itu di sebuah bangku, sementara dirinya mengambil tisu basah yang ia bawa dan membersihkan darah pada pergelangan anak itu. "S-sakit …." rintihnya sembari memejamkan matanya untuk menahan rasa perih itu. "Sebentar lagi selesai." Diambilnya plester anak bergambar dinosaurus berwarna biru dan segera menempelkan di pergelangan tangannya. "Sudah selesai." Anak itu membuka kelopak matanya dan melihat pergelangan tangannya yang di plester oleh pria itu. "A-arigatou …." "Douitashimaste. Lalu, apa yang sedang kau lakukan tadi?" Anak itu mendudukkan kepalanya sembari memainkan jemarinya yang terlihat kecil. "Gumi sedang mencari Shiro, dia tadi lari kemari." "Shiro? Apa itu nama kucingmu?" "Uhm! Bagaimana sensei bisa tahu?" Pria itu terkekeh kecil melihat wajah Megumi yang terlihat imut di matanya. "Sensei tidak sengaja melihat kucing berwarna putih yang memakai kalung berada di dekat kolam. Apa itu milikmu?" "Uhm! Itu Shiro, ayo kita ke sana!" ajak Megumi yang sudah turun dari bangku, ia menarik tangan pria itu untuk mengikutinya menuju kolam air mancur. Dan benar saja, kucing itu sedang duduk di dekat kolam itu sembari menunggu pemiliknya. "Shiro!" Kucing itu segera datang berlari ke arah Megumi dan melompat ke pelukannya. "Syukurlah kalau sudah ketemu," ucap pria itu sembari tersenyum menatap Megumi yang memeluk kucing itu dengan senang. "Megumi!" Suara berat dari arah belakang mereka membuatnya membalikkan badannya. Pria kekar yang memiliki luka pada bibir kanannya membuat pria itu sedikit waspada dengannya. "Papa! Shiro sudah ketemu!" tunjuk Megumi pada pria kekar yang dipanggil papa. "Yah, syukurlah kalau sudah ketemu. Dan apa kau yang membantunya?" "A-ah seperti itu." "Terimakasih sudah membantunya." "Sama-sama tu-" Growl~ Terdengar suara perut yang lapar dari Megumi serta pria itu, dan hal itu membuatnya sedikit malu. "A-aku akan kembali," lirihnya, ia membalikkan badannya kembali akan tetapi langkah pria itu di tahan. "Ada apa?" "Apa kau ingin makan siang bersama kami?" Pria itu sempat menolak tetapi karena Megumi memaksanya, ia pun mengiyakan tawaran nya. *** Kini mereka ada di sebuah cafe yang terlihat klasik, pria berambut putih itu membuka buku menu untuk mencari makanan yang akan ia pesan sembari mencuri pandangan menatap pria yang duduk di depannya. "Kalau begitu aku pesan spaghetti dan lemon tea saja," ucapnya pada pelayan yang datang untuk mencatat pesanan mereka. "Gumi mau kattsudon!" girangnya sambil mengangkat kedua tangannya ke atas. "Kattsudon 1 porsi saja dan untuk minuman lemon tea juga." Pria kekar itu menatap manik biru yang tiba-tiba saja menunduk, ia merasa malu karena dirinya tidak terbiasa ditatap oleh pria apalagi seorang alpha. Pelayan itu pun pergi meninggalkan meja itu dan pria putih itu hanya diam sembari menatap jendela. "Lalu, siapa namamu?" "Ah! Gojo Satoru, seorang dokter umum di klinik xx," jawab pria berambut putih itu sembari mencoba tersenyum padanya. "Salam kenal, Toji Fushiguro dan ini putraku Megumi." "Salam kenal, sensei!" seru Megumi dengan semangat membuat Gojo terkekeh melihat tingkahnya. "Salam kenal juga, Megumi Kun." "Ah, ngomong-ngomong apa kau seorang omega?" tanya Toji dengan tiba-tiba dan hal itu tentu saja membuat pipi Gojo merona berwarna pink. "K-kalau iya, ada apa?" "Apa kau sudah memiliki mate?" Gojo menggeleng pelan sembari tersenyum tipis, dirinya saat ini tidak ingin memiliki mate atau siapapun karena hal itu membuat orang itu kerepotan karena nya. "Kalau begitu apa kau ingin menjadi pasanganku?" Jantung Gojo berdetak kencang mendengar pernyataan nya, dirinya mencoba bersikap biasa agar tidak terlihat aneh. "Tidak." "Pfft aku hanya bercanda!" kekeh Toji akan tetapi Gojo merasa lega karena dia hanya bercanda padanya. Dan pesanan pun datang, mereka segera memakan makanan nya dengan pelan agar tidak berantakan. Toji menatap Gojo yang sedang memakan spaghetti nya dengan raut wajah bosan. "Apa kau terasa kenyang hanya memakan itu?" "Ah? Tentu saja, ini sudah lumayan kenyang. Bagaimana dengan Megumi?" Gojo mengalihkan pembicaraan nya dan menatap Megumi yang melahap makanannya. "Dia terlihat lahap, apa kau mau mencobanya?" tawar Toji, ia mengapit sepotong kattsudon berukuran kecil di sumpitnya dan menyodorkan di depan mulut Gojo. "Sensei ayo makan! Ini enak!" Gojo mau tidak mau dirinya membuka mulutnya dan memakan kattsudon yang di sodorkan oleh Toji. "Bagaimana?" "U-uhm enak …." jawabnya dengan rona merah di pipinya dan ia melanjutkan memakan spaghetti nya kembali. Megumi menatap wajah Gojo sembari memiringkan kepalanya, melihat dirinya di tatap oleh makhluk kecil itu Gojo pun tersenyum padanya dan bertanya apa yang terjadi. "Ada apa, Megumi Kun?" "Kenapa sensei tidak menyuapi papa juga?" "E-eh itu …." "Gumi!" tegur Toji dengan lirih, karena ia tak tega melihat wajah sedih Megumi. Gojo menusuk kattsudon itu menggunakan garpu yang ia pegang dan menyodorkan di depan mulut Toji. "Toji San?" Dengan segera ia melahap kattsudon itu masuk ke dalam mulutnya dan tersenyum pada Gojo hingga membuatnya salah tingkah. "Ah, ada saus di ujung bibirmu." Toji mengambil tisu yang berada di hadapannya dan ia mengelap saus yang ada di ujung bibir Gojo. Dengan segera Gojo memundurkan tubuhnya agar tidak menarik perhatian dan menghapus sisa saus dengan kasar. "Maafkan aku," lirih Toji melihat Gojo yang menghindari nya. "Tidak apa, seharusnya aku yang meminta maaf. Bisa-bisa nantinya istri anda yang marah." "Istri ku … dia sudah meninggal." Mendengar itu Gojo membulatkan matanya dan menundukkan kepalanya sembari meminta maaf. "Maafkan aku sekali lagi." "T-tidak, kau tidak perlu meminta maaf seperti itu." "Tapi …." "Tidak ap-" Ucapan Toji terpotong oleh suara panggilan dari ponsel Gojo, ia pun segera mengangkatnya. "Haik?" "…" "Ah, benarkah?! Baiklah aku akan kembali!" Setelah menjawab panggilannya, Gojo segera bangkit dari duduknya untuk pergi dari tempat itu. "Apa yang terjadi?" "Ah, ada pasien kecelakaan mereka membutuhkan ku segera. Terimakasih sudah mengajakku makan siang." Ia membungkukkan badannya berterimakasih pada Toji dan meninggalkan mereka setelah meletakan uang kertas seribu Yen di meja. Toji yang melihat itu segera menghela napasnya dengan pasrah, ia mengambil uang itu dan menyimpannya di dalam dompet miliknya. "Ne~ kenapa Gojo sensei pergi?" "Ah, dia sedang ada pasien jadi kita harus bersabar okay?" Toji mengelus rambut hitam Megumi dengan lembut sembari mengelap sisa nasi yang belepotan di bibirnya. "Apa Gumi boleh bertemu dengannya?" "Tentu boleh setelah dia sudah selesai menyelesaikan pekerjaannya." "Uhm wakatta!" *** Gojo POV "Akhirnya bisa pergi juga," gumam ku segera masuk ke dalam klinik milik ku yang sudah terlihat ramai akan orang lalu lalang. "Maaf apa aku terlambat?!" "Ah, sensei! Bisa anda mengurus pasien yang berada di ruangan itu?" perintah perawat itu menunjuk ke arah pintu ruangan yang biasa aku tempati. "Maaf aku datang telat, apa anda bisa bertahan sebentar?" ucapku sembari mencuci tangan di wastafel sembari memakai sarung tangan medis agar lebih higienis. "Tentu saja aku sangat bisa bertahan saat melihatmu." "Eh?!" Suara itu yang seperti ku kenal membuatku sedikit terperanjat, segera ku balikkan badanku untuk menatap wajahnya dan ternyata dia adalah… End POV *** To be continued!

editor-pick
Dreame-Pilihan editor

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.3K
bc

DIHAMILI PAKSA Duda Mafia Anak 1

read
40.5K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.6K
bc

TERNODA

read
198.2K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
187.8K
bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
29.5K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
33.2K

Pindai untuk mengunduh app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook