Fifteen

2956 Kata

Prily ingin menangis sekarang. Benar-benar ingin menangis dan berguling-guling di tengah jalan. Padahal suasana hatinya sudah sedikit membaik setelah perutnya terisi kenyang. Namun mood baik itu harus hancur ketika ban motornya kempes di pinggir jalan tikus yang ia lewati. Sepi. Dan jauh dari keramaian. Sial! Wanita itu sudah berusaha untuk tidak sakit hati karena perkataan Pradipta, lelaki itu tidak tahu dengan kebenarannya. Namun, ia tidak bisa untuk menahan hasrat untuk mengajak Amalia baku hantam di lapangan sekolah, maka untuk menghilangkan kemarahannya yang sudah sampai di ubun-ubun itu. Ia memutuskan untuk pulang lebih dulu dengan alasan tak enak badan. Prily memutuskan mampir di salah satu tempat makanan yang menjual bakso tumpeng. Satu mangkok bakso tumpeng dan satu mangkok

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN