Jakarta tampak sepi seperti hati Hany sekarang. Hatinya terasa hampa namun pikiran Hany begitu ramai. Dibalik lamunannya sambil melihat jalanan, ia berpikir keras tentang semua dugaan-dugaan dikepala. Sejak kejadian di kontrakan Martika, hati Hany terasa tersayat. Seolah-olah merasakan sakitnya jadi Elina. Seorang Ibu kandung menutupi seusuatu dibalik kematian anaknya sendiri. Tampaknya Martika juga lebih membela Rio dibandingkan ELina. Reza dan Hany sedang dalam perjalan menuju ke sekolah Misel. Sejujurnya Reza tidak setuju jika harus menemui Misel sekarang. Pasti hal ini menganggu Misel yang sedang belajar. Namun Hany begitu ngotot seperti ada hal yang sangat penting yang harus ia lakukan. “Gue masuk duluan buat izin ke guru disana biar Misel bisa nemuin kit,” ucap Hany sambil turun

