Gabriel

655 Kata
aku tergesa gesa memasuki pondok putri , keadaan yang semula ramai , mendadak menjadi begitu sepi, ini lagi lagi mengingatkan statusku yang sama sekali tidak pernah benar-benar aku miliki. satu kotak berukuran besar menarik pandanganku , aku tidak segan bertanya kotak apa itu? mungkinkah seperti yang aku bayangkan? ternyata benar kotak itu adalah tempat para santri berapresiasi dengan karya tulis mereka , nasib mereka sama seperti ku dulu , aku tidak bisa berkreasi bebas dengan karya karya ku karna santri di larang untuk membawa atau sekedar menyentuh alat elektronik di sana, begitu pula disini . Untung saja di sini tidak semiris nasib ku dulu mereka masih bisa menyalurkan bakat bakat mereka lewat kotak kecil ini. kata beberapa mbak abdi dhalem , ini akan di terbitkan pada bulu majalah khusus yang di terbitkan oleh pesantren. dan aneh nya ini semua adalah ide dari Gus Gabriel , dia adalah orang pertama yang menghidupkan dunia junarlistik di sini . tidak heran puisi puisi nya sangat indah untuk gadis itu. aku lagi lagi tersenyum miris. " eh.......Mira kau sudah ada di sini ,kenapa kau tidak menemani Gabriel?" aku terperangah , tidak menyangka akan bertemu umik di sini. "ah.... iya unik , Gus eh.... mas Gabriel masih butuh waktu istirahat , Mira tidak mau mengganggu nya" jawab ku sekenak nya. " lebih baik kau temani dia , siapa tau dia butuh sesuatu" bagaimana ini aku malas kembali ke rumah .tidak aku tidak mau kembali. " mas Gabriel sedang tidur mik , seperti nya dia sangat lelah" aku menunduk ragu, umik.... plisss.... percaya... "oh.... tidur" " iya mik mas....." tiba tiba tangan kekar melingkar di pinggangku , bisik bisik santri sekitar mulai terdengar, aku memberanikan diri menoleh kepada arah itu , benar saja itu Gus Gabriel mengapa dia bersikap seperti ini, keadaan cukup canggung bagiku . aku mencoba menetralkan nafasku dan tidak berani menatap mata nya lagi. "bohong mik dia yang ninggalin aku tadi" ucapnya sedikit merajuk . umik terkekeh pelan melihat kelakuan anak tunggal nya ini . " mas lepasin gak enak sama santri putri" aku memberanikan diri membuka pembicaraan , aku sangat risih dengan seruan santri putri ,bagaimana tidak , Gus Gabriel kan terkenal dingin selama ini. " biarin kamu kan istri aku " ucap nya enteng , aku tidak tau kenapa pipiku tiba tiba memanas , rasa nya jantungku bukan hanya berdetak namun dia sedang lari , kencang sekali , Gus Gabriel tersenyum gemas melihat ku seperti ini . tanpa permisi dia membopongku ala filem filem romantis . *mik Gabriel pulang dulu , kasihan istri nya malu katanya , assalamualaikum" "waalaikum salam" ucap umik seraya terkekeh pelan. aku memilih menyembunyikan wajah ku di d**a bidang Gus Gabriel , seruan para santri makin memuncak , aku sangat malu dan tidak bisa menunjukkan wajah ku.jika ini hanya kepura puraannya aku harap semua akan berubah menjadi nyata segera. ************** akhirnya setelah perjalanan singkat itu kami tiba di kamar kami. dia menurunkan ku di ranjang dengan pelan , jantungku berasa tak karuan mengingat jarak yang cukup dekat dengan nya , di duduk di sampingku mau tidak mau aku ikut duduk di dekat nya , dia mendekat , kurasa ada yang ingin dia bicarakan. " kau marah?" kenapa dia masih bertanya , hm..... aku menghela nafas berat. " bunten Gus"ucap ku sedikit tidak ikhlas. " aku tau kau marah , karna aku kemarin terlalu kasar padamu bukan?"lagi lagi aku tidak ingin membalasnya , bibirku terlalu kelu untuk menjawabnya. "jangan pernah berfikir yang tidak tidak ... hmmmm..." dia menghela nafas panjang , tangan nya membelai lembut pipiku mau tidak mau aku harus melihat mata zamrud itu. " aku sudah berjanji akan membuka hatiku untukmu dan aku juga hanya akan menikah dengan mu , tidurlah aku ingin tidur siang bersama mu" aku mengangguk pasrah, dia menarik selimut sampai d**a , memeluk ku begitu hangat . Gabriel jika aku benar benar jatuh cinta maka tidak mau tau bagaimana pun caranya, aku harus tetap berada di sisinya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN