Dong Bin pun di bawa menuju kantor Polisi Distrik Suseong untuk di periksa lebih lanjut. Di dalam mobil pun Dong Bin terus berusaha menyangkal bahwa barang itu buakan milik dia dan ia tidak tahu kenapa barang itu bisa ada di dalam kantong mantel nya.
“ Sumpah pak, ini barang bukan milik saya” ucap Dong Bin
“ Kalau bukan milik mu kenapa bisa ada di dalam kantong mu? “ tanaya salah seorang polisi di dalam mobil itu.
“ Saya juga anggotan Kepolisan, mana berani saya menggunakan barang seperti itu” Dong Bin terus berusaha menyangkal.
“ Nanti jelaskan saja di kantor “ jawab Polisi.
Tak berselang lama akhirnya mereka sampai lah di Kantor Polisi. Dong Bin turun denagn keadaan di borgol dan di gandeng oleh dua orang polisi. Ia pun di bawa masuk kedalam ruang interogasi. Tidak ada siapa-siap di sana, hanya Dong Bin dan sebuah meja dan kursi kosong di depannya. Ia masih tidak menyaka masuk kedalam ruangan yang biasa ia bekerja namun sebagai orang yang akan di Interogasi. Tak lama kemudian terdenagn suara pintu di buka. Seorang pria berbadan tinggi besar menghampirinya.
“ Prakkkkk” sebuah berkas dibanting di meja depan Dong Bin.
“ Darimana kamu dapat barang ini “ tanya pria tersebut.
Pria tersebut adalah Kim Sang Jong, Kepala divisi Narkotika Kepolisisan Distrik Suseong. Sebenarnya ia tahu bahawa Dong Bin adalah anggota Polisi. Namun itu bukan menjadi alasan untuk dia bersikap lunak kepada tersangka.
“Sumpah… Saya tidak tahu pak” jawab Dong Bin
“Kenapa kamu melakukan hal bodoh seperti ini, ini akan berdampak pada karir kamu di kepolisisan “ ucap Pak Kim.
“ Iya pak saya tahu, tapi ini benar-benar bukan barang saya “ jawab Dong Bin.
“ Lebih baik kamu kooperatif, biar kasus ini cepat selesai “ pinta pak Kim.
“ Tapi ini benar-benar bukan punya saya pak” jawab Dong Bin
Walaupun kegiatan interogasi sudah berjalan kurang lebih 3 jam, namun Dong Bin tetap saya menyakal bahwa barang itu bukan milik dia. Namun dari pihak kepolisisan menyatakan bahwa bukti sudah cukup untuk membuktikan bahwa Dong Bin terlibat dalam kegiatan jual beli Narkotika. Dong Bin pun kelaur dari ruang interogasi dan ternyata Hyun Jae masih menungu nya di depan. Hyun Jae pun menghampiri Dong Bin.
“ Apa yang kamu lakukan bocah bodoh...?” tanya Hyun Jae
“Aku tidak tahu apa-apa, tiba-tiba barang itu ada bersama ku” jawab Dong Bin
“ Sudah….kamu ikuti dulu prosesnya, aku akan cari bantuan untuk mu“ Hyun Jae mencoba mencoba menenangkan Dong Bin.
“ Aku pergi dulu…kamu di sisni tenang saja, aku akan berusaha semaksimal mungkin agar kamu cepat keluar dari masalah ini” imbuhnya.
Hyun Jae pun pergi keluar dari kantor polisi, entah kemana ia akan pergi mencari bantuan agar Dong Bin keluar dari tempat itu. Dong Bin di bawa petugas menuju Ruang Tahanan sementara. Ia bergabung dengan para napi-napi dengan kasus yang sama. Jabatannya sebagai anggota Kepolisian pun tidak berlaku lagi di temapat itu.
Keesokan harinya sekitar pukul 10 pagi petugas penjaga memanggil Dong Bin untuk keluar, Ia mengatakan bahawa ada orang yang ingin bertemu dengannya. Dong Bin pun nampak gembira.
“ Tahanan No.56, ada tamu untuk kamu “ ucap si Polisi Penajaga
“ Pasti itu Hyun Jae” ia berfikir itu Hyun Jae akan datang membawa pengacara ntuknya.
Tapi alangkah terkagetnya Dong Bin, Ternyata yang datang bukannya Hyun Jae melainkan pak Park sembari membawa sebuah amplop berwarna coklat. Entah apa kepentingan ia mau menemui Dong Bin. Tapi Dong Bin yakin ini akan menjadi sumber masalah baru baginya.
“ Masalah apa lagi ini ya Tuhan “ ucap Dong Bin dalam hatinya.
“ Selamat pagi pak” ucap Dong Bin dengan senyuman.
Namun park Park tidak menjawab sapaan dari Dong Bin tapi langsung memarahi dia.
“ Apa yang kamu lakukan bocah bodoh, sampai kau bisa masuk sisni” tanaya pak Park.
“ Saya juga tidak tahu pak…saya di fitnah” jawab Dong Bin.
Kemudian pak Park mengeluarkan isi dari amplop yang ia bawa tadi. Dan ia banting di meja depan Dong Bin.
“ Kamu baca ini “ ucap pak Park.
Dong Bin membca surat yang di bawa oleh pak Park, raut muka sedih dan panik namapak tergambar di wajahnya.
“ Saya di berhentikan pak ? “ tanaya Dong Bin.
“ Iya, menurut para atasan ini sudah masuk pelanggaran yang serius, tak bisa di telorin lagi” jawab pak Park.
“ Tapi saya benar-benar tidak bersalah pak, saya berjanji akan buktikan semua “ mata Dong Bin mulai berkaca – kaca.
“ Sudahlah…intinya kamu mulai hari ini sudah bukan lagi bagian dari anggota kepolisisan” ucap pak Park.
“ Tapi pak…” belum sampai selesai berbicara pak Park pergi meninggal kan Dong Bin.
Dong Bin terdiam dan tak tahu apa lagi yang ia akan lakukan, bertubi-tubi masalah menghampirinya. Tapi ia tidak bisa melakukan apapun selain hanya pasrah. Ia pun di bawa kembali petugas kedalam ruang tahanan.
Di malam harinya Dong Bin duduk di pojok ruangan sendirian, sembari berfikir bagaimana caranya agar ia dapat membuktikan bahawa dirinya tidak bersalah. Selain itu ia masih harus mencari siapa pembunuh neneknya.
“ Apa yang harus ku lakukan untuk keluar dari tempat busuk ini” ucap Dong Bin
“ Si Jae kemana lagi, kenapa ia belum datang menjenguk ku ? “ imbuhnya.
Sudah terlalu pusing memikirkan masalah di dalam otaknya, ia pun berniat ingin tidur. Ia menggambil sebuah matras dan menggelarnya. Tak berlangsung lama, ia pun akhirnya tertidur dengan pulas.
Ke esokan harinya Dong Bin kembali di panggil oleh petugas. Ia mengatakan bahawa ada orang yang ingin menemuinya. Dan benar saja itu adalah Hyun Jae. Akhirnya orang yang Dong Bin tunggu-tunggu datang juga. Dengan perasaan gembira dan penuh harapan ia menemui Hyun Jae.
“ Gimana-gimnana, apa kamu sudah ada solusi untuk mengeluarkan ku dari sisni” tanaya Dong Bin.
“ Aku minta maaf, aku bisa menemukan apa pu saat ini” jawab Hyun Jae
Raut muka sedih tergambar dari wajah Dong Bin mendengar jawaban dari Hyun Jae.
“ Ya sudahlah.” Jawab Dong Bin
“ Sabar dulu kamu…ini akau bawakan kimbap kesukaan mu, pasti makanan di sisni tidak sesuai dengan selera mu “ Hyun Jae mencoba menghibur Dong Bin dengan makanan yang ia bawa.
Dong bin pun memakan makanan yang Hyun Jae bawa dengan lahap. Karena memang beberapa hari di penjara ia tidak nafsu makan. Ia pun belum menceritakan kejadian kemarin pagi soal ia di berhentikan dari anggota Kepolisian kepada Hyun Jae. Ia pun kaget mendengar cerita dari Dong Bin , tapi mau gimana lagi, ia dan Dong Bin tidak dapat melakukan apapun selain pasrah dan meneriman keputusan itu.