Puji atau utang? pilih satu

1177 Kata

“Ehem.” Suara deheman itu terdengar jelas, cukup untuk membuat semua kepala terangkat. Ivan berdiri di samping meja, wajahnya tenang seperti biasa, tapi ada kilatan geli di matanya. “Loli, let’s go,” ucapnya ringan, seolah baru saja selesai rapat dengan diplomat, bukan sekumpulan influencer yang sibuk selfie. Loli mengernyit. “Udah selesai?” tanyanya, bingung. Wajar sih, tadi dia cuma lihat bosnya itu ngobrol santai soal fashion, ngetik sebentar di laptop, terus pamit ke toilet. Sekarang balik-balik langsung ngajak cabut. Ivan mengangguk pelan, senyumnya tipis tapi penuh makna. “We’ve seen enough. Sisanya cuma noise.” Loli berdiri, masih setengah bingung, tapi nggak mau banyak tanya. Ia melirik sekeliling satu kali lagi, menatap wajah para influencer yang tadi nyinyir, sekarang cuma b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN