Petualangan Menjadi Vika

Aku punya hobi keisenganku di dunia maya yaitu bermain crossdressing atau dikenal juga dengan istilah nge-Trap, berdandan dan berpakaian pura-pura menjadi cewek untuk sekedar bersenang-senang. Seringkali pula saking penampilan para Trap yang totalitas tidak jarang banyak mengelabui para cowok lainnya, ada yang makeup-nya benar-benar totalitas cantik benar-benar terlihat cewek asli, ada juga yang berani tampil seksi terbuka-terbuka dan memang bodinya mulus dan ramping menyerupai cewek tapi aslinya berbatang. Tapi tampil seksi depan kamera jaman sekarang sudah bukan hal yang sulit, kalau punya modal yang kuat tinggal beli skinsuit atau bodysuit, breast form, hip-pads, pokoknya sekarang semua properti crossdressing lengkap tinggal diorder online asal punya modal. Langsung deh bisa total menyerupai cewek dan terbukti banyak yang ketipu sama penampilan body/skinsuit ini. Para cowok yang sudah terlanjur kepincut, entah nafsu atau bagaimana pada akhirnya hanya harus menelean rasa kecewa karena ternyata si titit udah ngaceng kepada obyek yang salah. Maklum lah, sebenarnya cowok itu makhluk yang lemah, si titit jauh lebih jujur dari pada isi kepalanya, buktinya lihat crossdresser seksi dikit aja cepet ngaceng koq. * * * Namaku Fiki Fernando, entah kenapa aku memang tidak seperti cowok kebanyakan, tubuhku kecil. Di saat teman-teman cowokku semua sudah punya tubuh cowok puber yang lebar dan gagah, kelas 1 SMA ini tinggi badanku hanya 137 cm. Kulitku juga putih dan masalahnya putihnya nggak lazim seperti cowok, malah cerah dan glowing seperti cewek dan cenderung halus dan lembut, wajahku pun juga tidak ada kesan maskulin sama sekali, walaupun bentuk wajah cowok tapi raut wajahku cenderung feminim, alis hitam tipis yg melengkung sempurna seperti alis cewek, bulu mata yang lentik dan mata yang bulat, udah gitu wajahku putih, bibirku juga warna alami pink, kalau rambutku panjang sedikit aja udah bisa dikira anak cewek. Dengan penampilanku seperti ini seringkali aku diledek banci, bencong, cupu, dan sebagainya. Padahal aku sudah berusaha menggelapkan kulit dengan berjemur kalau setiap liburan tapi yang ada malah kulitku jadi merah-merah kemudian terkelupas dan malah kembali ke warna semula. Aku sendiri heran, kenapa badanku juga masih tetap saja kecil dan tidak tinggi-tinggi, suaraku juga tidak juga berubah, masih saja suara seperti anak SD, padahal anak-anak cowok lainnya sudah pada pecah ngebass semua. Mungkin pertumbuhanku terhambat. * * * Aku hobi menggemari anime dan manga (kartun dan komik) Jepang, dan semenjak duduk di bangku SMA aku juga mulai menggemari Cosplay, banyak karakter-karakter cosplay yang menarik dari tokoh-tokoh kartun Jepang yang diperankan oleh Cosplayer dari berbagai kota bahkan berbagai belahan dunia, apalagi jaman sekarang beli kostum sangat mudah tinggal pesan online saja. Dan hal yang paling menarik buatku adalah Crossplaying alias Crossdressing Cosplay, buatku itu seperti seni tersendiri, aku begitu kagum bagaimana caranya seorang cowok bisa tampil begitu sempurna mengcosplaykan chara cewek, bahkan ada yang benar-benar lebih cantik dari cewek asli. Aku sendiri tidak tahu apa yang begitu membuatku menyukai dan demikian tertarik dengan dunia crossdressing, aku sempat takut jangan-jangan aku ada kelainan sebagai cowok, tapi aku sih merasa masih suka dan masih nafsu sama cewek, aku nggak pernah ada rasa suka sama cowok atau hasrat mau jadi gay. Awalnya aku video chatting dengan teman onlineku para cosplayer yang lain minta tips-tips untuk Crossplaying. Kata mereka wajahku gampang banget dipermak jadi cewek, tapi aku bingung kan siapa yang bisa dandanin aku, masa minta didandanin mama, apalagi Cyntia adikku, kayaknya lebih nggak mungkin lagi. Oh iya, aku punya adik namanya Cyntia kami beda tiga tahun, tapi sayangnya aku tidak dekat sama sekali dengan Cyntia, bahkan tidak sama sekali seperti kakak-adik, lebih kepada tetangga kamar yang tinggal serumah, tapi sepertinya orang yang tetanggaan kamar kos aja sepertinya masih lebih dekat daripada aku dan Cyntia. Dari kecil kami jarang bicara dan selalu saling cuek. Aku tidak mengerti kenapa tapi dari kecil Cyntia memang sangat cuek padaku, mungkin karena dia merasa besar kepala sebagai anak yang paling diperhatikan. Toh memang semenjak Cyntia lahir, mama dan papa lebih perhatiannya 100% fokus pada anak perempuan bungsunya, aku sih seakan kayak udah nggak ada, cuma nyawaku yang masih gentayangan di rumah ini. Ah, aku tidak peduli lah, aku punya kesenanganku sendiri, aku punya kehidupanku, Cyntia punya kehidupannya. * * * Akhirnya aku belajar sendiri dari tutorial makeup di youtube, oh iya aku colong kotak alat-alat makeup mama yang lama nggak pernah dia digunakan. Semenjak punya dua anak mama udah jarang bahkan hampir tidak pernah menyentuh makeup. Kemudian setelah berlatih beberapa kali, tidak disangka-sangka aku bisa membuat make up minimalis entah bakat itu datang dari mana. Setelah itu dengan uang tabunganku aku mulai memesan kostum lewat online. Tapi tidak hanya kostum yang kubeli lewat online, aku juga iseng beli baju casual, kaus cewek dan rok mini. Sebagai pelengkap tidak lupa juga wig alias rambut palsu, legging dan sendal cewek. * * * Dan semenjak itu, kubuat akun f*******:, youtube, serta i********: dan snapchat baru dengan nama Vika Vernanda. Mulailah aku suka mengupload foto-foto selfie dan video-video crossdressingku, aku sering online dan live dari kamarku sendiri, iseng-iseng sekedar pansos di dunia maya sebagai Trap. Tidak disangka-sangka yang meng-add friend dan mengikuti akunku begitu banyak. Aku sendiri tidak mengerti kenapa bisa begitu, tapi komentar dari sesama Crossplayer karena Crossmakeup ku bagus, padahal aku hanya makeup minimalis saja dengan peralatan seadanya, cuma foundation, bedak, eyeliner, pensil alis, serta lipstick. Aku bahkan belum punya eyeshadow, perona pipi, aku juga belum mengerti cara membuat kontur. Tapi katanya karena wajahku mendukung, sampai banyak crossplayer lain teman onlineku yang mau kopdar/meetup denganku mau iseng mendandani wajahku. Di sekolah dan lingkungan rumahku malah aku hampir tidak punya teman, di mata anak cewek aku kurang populer dan dianggap tidak menarik, di pergaulan cowok aku juga tidak dianggap disamping karena aku juga payah dalam kegiatan olah raga. Tapi berkat akun Vika Vernanda aku jadi banyak dapat teman-teman baru di luar sekolah. Oh, iya tapi aku punya satu teman main namanya Rino, dia tetangga rumahku yang kebetulan kami juga satu sekolah tapi beda kelas. Rino juga penggemar anime dan manga Jepang, dia punya koleksi hentai (anime dewasa) yang sangat banyak. Dari semua teman sekolah hanya Rino saja yang tau rahasiaku yang suka nge-Trap di dunia maya, bahkan dia juga mengikuti akun Vika Vernanda tapi hanya sebatas jadi stalker tetapku, tidak pernah ikut komen ataupun memberikan react like.