"wah! gawat ini, aku kesiangan, dasar Selly! kenapa dia tidak membangunkan ku!"
Juana begitu terburu -buru dia melihat secarik kertas yang ditinggalkan Selly dengan hidangan makanan yang sudah di masaknya
"makanlah sebelum berangkat aku masak banyak jadi kau bisa bawa bekal juga"
seperti itulah isi suratnya,Juana hanya tersenyum dia makan nasi tanpa mengunyahnya lama-lama, dan langsung ditelan begitu saja karena dia hampir terlambat kekantor
" jangan sampai aku di tegur pria itu lagi! walau dia bosku tapi sifatnya itu benar - benar menyebalkan!"
hampir jam 9 kurang 10 menit juana sampai dikantornya dengan langkah cepat dan tergesa-gesa dia nyalip setiap orang didepannya saat ia masuk lift dan begitu kebetulan dia bertemu dengan pria tampan yang menyapanya tempo hari saat dia pulang kerja
" hai"
sapanya sambil tersenyum, Juana merasa canggung karena disapa duluan dia hanya membalas dengan senyum ramahnya
"apakah kau akan ke lantai 27 juga?"
"ah, iya benar" jawab Juana
" berarti kita menuju lantai yang sama"
jawabnya sambil memencet tombol lantai 27 dengan senyum ramah
"kenapa pria ini mudah sekali tersenyum, beda sekali Dangan orang itu,tapi sebenernya siapa dia? apa dia karyawan baru kantorku, tapi penampilannya tidak seperti pegawai biasa dia begitu rapih dan menawan"
kata Juana dalam hati
"apa sih yang kupikirkan"
serunya sendiri dan sekali lagi pria itu tersenyum lagi kearahnya Juana yang melihat itu merasa terbebani
"dia seperti matahari sangat menyilaukan"
serunya dalam hati
setalah sampai dia mempersilahkan Juana untuk keluar lift lebih dulu lalu ia berterima kasih pada pria itu dan tanpa basa basi ia langsung berlari masuk ke dalam kantor
Leo yang melihatnya tersenyum geli karena dia bisa melihat ketegangan dari wajah juana yang diburu dengan waktu
"dia sangat menarik perhatian" Leo berkata dengan dengan lirih sambil tersenyum
"huaa! hampir saja aku terlambat 10 detik!"
seru Juana dengan tersengal-sengal ia langsung duduk di kursi meja kerjanya
"kau!, hampir saja terlambat
kau tau hari ini kita akan sibuk sekali,dari tadi pagi aku banyak menerima telpon masuk semenjak BOS kita datang banyak perusahaan yang mengajukan penawaran ke perusahaan kita"
kata Nico yang langsung menghampirinya
"ah.. bukan nya itu bagus,seharusnya senior semangat Karena perusahaan kita kedepannya akan jauh lebih bagus lagi"
kata Juana yang membenarkan
" akh! tapi kita akan seperti sapi perah yang terus terusan bekerja,aku tau bagaiman orang gila itu akan memimpin sudah pasti keringat kita akan di peras sampe habis"
celetuk Juana yang mengejek bosnya itu sambil menghela nafas
"orang gila? siapa maksud mu?"
Kata Nico tanpa sadar Juana bicara keceplosan lalu ia langsung bergegas pergi ke pentri untuk melarikan diri dari Nico
"ya ampun bisa - bisa nya aku sembarang bicara lagi! semoga saja tidak ada yang mendengar"
Juana bergumam sendiri sambil membuat kopi
" wah! kau kelihatan acak-acakan sekali,apa kau baru saja melakukan kesalahan lagi?"
seru wanita modis yang Ada di belakang sedang menunggu giliran mengambil minumannya Juana langsung menoleh dari suaranya dia tau siapa yang sedang bicara dengannya itu,
" ah! tidak.. aku hanya sedikit berolahraga sebelum beraktivitas, ini membuatku menjadi lebih gesit"
jawabnya sambil membuat alasan yang aneh melihat tingkah Juana, Cristy jadi semakin sebal
"kali ini tim ku yang terpilih untuk menangani project ini! jadi kau siap-siap saja!"
Serunya sambil mengibaskan rambutnya yang panjang
"CK! kelakuannya itu masih saja menyebalkan! untung saja beda divisi kalau tidak aku pasti sudah adu gulat dengannya setiap hari!"
serunya dengan perasaan dongkol
setelah membuat kopi pandangan Juana tertuju pada seniornya itu yang memandangnya tanpa berkedip
"ada apa lagi dengan pria ini"kata juana dalam hatinya gerah melihat seniornya itu
"kau kau kenal dengan wanita tadi!"
seru nico dengan mata penuh penasaran dan antusias
"iya, dulu kami satu universitas"
jawab Juana spontan
"apa dia di divisi pemasaran?" tanya nico lagi
"ya.. kau benar, tahun ini dia jadi kepala bagian di tim pemasaran,aku sama sekali tidak menyukainya"
jawab Juana
"tunggu! perasaanku jadi tidak enak dengan dia bertanya soal Cristy" pikir Juana resah
"Juana, aku sudah lama memperhatikannya apa bisa kau mengenalkan ku padanya"
kata nico dengan mata memelas penuh harap
" Apa!"
seru Juana
"tidak mau!
walaupun kenal aku sama sekali tidak akrab dengannya bahkan kami seperti musuh"
serunya sambil meninggalkannya dan Nico membututi dari belakang
"ayolah, aku akan traktir kau makan siang bilang saja kau mau makan apa? jadi bisakah kau membantuku?"
serunya lagi sambil memelas dia terus mendesak agar di kenalkan dengan cristy
Juana terus menolak permintaan seniornya itu.tapi dia orang yang pantang menyerah kemanapun Juana pergi selalu dibuntutinya
huff..ternyata dia orang yang paling menyebalkan yang ada di sekitarku" seru Juana lagi dalam hati
merasa terbebani dan tak nyaman pada akhirnya juana terbujuk oleh Nico
"baiklah.. ingat!"
aku hanya memberimu jalan saja selebih nya kau harus berusaha sendiri mengerti!"
seru juana
mendengar itu Nico sangat senang dan kegirangan
"terima kasih Juan,kau memang temanku yang terbaik,ayo kita makan aku yang traktir"
ajak Nico dengan perasaan gembira
"Ok!" jawab Juana