EPISODE 11
939 Kata
langit tampak mendung dan sepertinya akan mulai hujan seperti biasa Juana tidak membawa payung karena berangkat terburu - buru
tapi untungnya saat turun hujan dirinya sudah berada di dalam bus, tidak disangka pikirannya tiba tiba mengingat akan peristiwa masa kecilnya dimana insident kecelakaan terjadi Juana dan ayahnya yang saat itu akan pergi memancing tiba-tiba ada sebuah mobil melaju kencang dan menabrak ayahnya pada saat itu yang hendak menyelamatkannya dari maut seketika Juana mulai skiptis saat mengingat peristiwa itu. orang yang menabrak itupun hanya memberikan uang kompensasi untuk biaya rumah sakit dan pemakaman lalu seminggu kemudian wanita itu datang dengan memberikan sebuah uang yang begitu besar kepada nenek Juana,saat itu Juana masih kecil dan tidak mengerti, mereka ingin agar kejadian itu agar tidak dibawa ke jalur hukum dan diselesaikan dengan berdamai wanita itu datang dengan seorang anak laki - laki yang umurnya lebih tua dari Juana, sepertinya anak itu berada di dalam mobil saat peristiwa itu terjadi karena melihat kondisi anak itu dengan kaki dan wajah penuh perban anak itu menghampiri Juana dan memberikan sebuah liontin yang terbuat dari logam murni berbentuk separuh badan dari sayap burung merpati Juana tidak mengerti kenapa anak laki - laki itu memberikan benda itu padanya anak itu mengatakan sesuatu sambil mengelus kepala Juana dengan lembut saat ingatan itu mulai tampak jelas dirinya tersadarkan dari lamunannya tak disangka dirinya sudah sampai di depan gedung kantornya,karena kondisinya masih hujan Juana terpaksa berteduh sebentar dan setelah hujan mulai reda dia langsung berlari dan menuju pintu loby
didepan dia bertemu Cristy yang sedang berjalan sambil membawa cup kopi hangat di tangannya
" seperti biasa ya kau masih saja ceroboh" serunya
" abaikan saja aku, dan fokus saja dengan kopimu" jawab Juana sambil merapikan rambut dan bleazer katunnya yang basah terkena air hujan
" ku dengar kau yang akan mengurus soal kontrak dengan artis K untuk iklan produk terbaru" kata Cristy
" ya benar, hari ini aku akan jemput dan membawanya" jawab Juana
" baguslah,.. jangan sampai kau gagal saja karena ku dengar dia bukan orang yang mudah untuk di tangani" seru Cristy sambil menyungging senyum khasnya yang meremehkan
" apa maksudmu" seru Juana namun Cristy meninggalkannya dengan begitu saja
Juana duduk di meja kerjanya dia melihat tim kreatif sudah sibuk untuk persiapan shooting hari ini.
tentunya timnya juga sibuk yang menyusun perencanaan untuk iklan peluncuran produk kali ini
" kau sudah buat janji temu dengannya" seru Berta managernya
" ya,kemarin saya sudah menelpon managernya, saya akan siap - siap untuk pergi kesana" seru Juana dia sudah Janji akan bertemu jam 11 siang, lalu tiba - tiba Ryan datang dan sudah ada di depan pintu ruangan tim perencanaan
" kau, kesana naik apa?" seru ryan
"saya naik taksi saja" Jawa Juana
" naik mobilku saja, kebetulan aku ada janji bertemu dengan seseorang "kata Ryan
"apa?" seru Juana kaget
"ayo! tunggu apa lagi"seru Ryan sambil berjalan menyuruh juana untuk mengikutinya ke basment
tanpa berkata apapun Juana langsung mengikuti langkah Ryan
" kenapa tiba - tiba diantar olehnya" pikir Juana suasananya terlihat canggung Juana merasa kurang nyaman
terlihat mobil Pajero hitam terparkir dan Ryan menyuruhnya untuk masuk kedalam mobil
sepanjang perjalanan hening Ryan fokus menyetir mobilnya
Juana begitu canggung dengan suasana tersebut
"siapa yang anda temui " tanya Juana
"seorang teman lama" jawab Ryan
"saya pikir anda akan bertemu dengan manager dari produk kosmetik yang datang kekantor tempo hari" seru Juana
dia keceplosan bicara seperti itu pada bosnya
" bhahaha...!" Ryan menyambutnya dengan tertawa
" menurutmu begitu,apa aku terlihat seperti p****************g dimatamu" seru Ryan
" ya, begitulah dengan wajah tampan anda itu mudah saja bagi anda untuk memonopoli wanita" jawab Juana acuh
" oh begitu ya," jawabnya singkat dengan ekspresi yang sulit di mengerti
tanpa lama lama akhirnya mereka sampai di tempat tujuan mereka
Juana berpamitan pada Ryan untuk pergi menemui artis K, dan Ryan pergi meninggalkan Juana ketempat tujuannya
singkat cerita Juana menelpon sang manager artis dan mereka sepakat untuk bertemu di cafe
setelah 10 menit Juana menunggu akhirnya sang artis itu datang menemui Juana " senang bertemu anda" seru Juana sambil berjabat tangan
" sesuai kesepakatan tempo hari saya membawakan surat kontrak untuk anda yang akan menjadi model dari iklan produk yang akan kami luncurkan" seru Juana
"oke, dimana aku harus tanda tangan " serunya
"disebelah sini" jawab Juana sambil menunjukan
"apa ini! kenapa hanya 25% aku tidak menyangka bahwa perusahaan kalian begitu pelit bahkan perusahaan lain berani membayar ku dengan nilai tinggi, aku tidak mau!" serunya komplen tiba tiba dia berhenti untuk tandatangan
" aku tidak menyangka ternyata tempramen nya sangat buruk,aku tarik kembali kalau dia artis tampan berkarisma,ternyata dia hanya seorang artis gadungan!" seru Juana dalam hatinya
" maaf,tapi kemarin sudah disepakati oleh manager anda bahwa anda setuju dengan tawaran yang kami berikan"
seru Juana
" dibatalkan saja!" jawabnya spontan rasanya Juana ingin menumpahkan minuman kopinya diwajah pria itu
"maaf, jika tidak ada lagi urusan,saya akan pergi karena saya sangat sibuk, permisi" jawabnya langsung pergi begitu saja
"tu..tunggu!" seru Juana memanggil tetapi tidak dihiraukannya
tak disangka dia akan mengalami penolakan keras seperti ini," benar-benar sifatnya itu buruk sekali!" serunya sambil berdengus kesal
Seketika itu juga rasa kagum dan ketertarikannya pada artis itupun sirna ternyata selama ini dia sudah mengagumi orang yang salah
perasaannya masih jengkel dia masih duduk termangu di cafe sambil minum icekopinya, tiba - tiba ponselnya berdering
" halo," jawabnya
" ini aku Nico, bagaimana apakah kau berhasil" tanya nya
"tidak" jawab Juana
"apa! bagaimana bisa, kau bilang dia sudah menyetujuinya" seru Nico lagi
" ternyata dia cuma artis gadungan" jawab Juana
"apa maksudmu" tanya Nico
"aku akan tanggung jawab soal ini, sudah dulu ya, aku tutup telponnya" jawab Juana sambil menutup ponselnya
- Penulis
