tlilit..tlilit.. bunyi ponsel berdering Ryan yang sedang fokus dengan dokumennya itu disadarkan oleh bunyi ponselnya
" halo"
"kau dimana" seru suara di telepon
"masih di kantor" jawab Ryan
"mau ku jemput"
tidak perlu" jawab Ryan
ketus sekali" timpal Leo
"dik aku akan ke bandara coba tebak siapa yang akan datang" serunya lagi
"siapa" tanya nya datar
"rahasia"jawab Leo sambil cekikikan
" akan ku tutup telponnya!" seru Ryan mulai kesal
" tunggu! jangan ditutup, oke aku kasih tau, yang aku jemput hari ini adalah refka"
" untuk apa dia datang" tanya ryan
"dia bilang dia ingin bertemu denganmu" kata Leo
"kalian kan akrab waktu sekolah, temuilah pasti dia senang, aku akan membawanya kekantormu" jawab Leo lagi
"terserah kau saja, sudahkan aku tutup telponnya!"
tut..tut..tut.. "CK! berandal ini dia langsung menutup begitu saja"
gumam Leo tersenyum sambil fokus menyetir mobilnya.
singkat cerita Leo bertemu dengan refka di bandara lalu Leo mengantar refka menemui Ryan
setelah jam 7 malam juana mulai melihat ruangan CEO yang masih menyala dia lihat bosnya itu masih ada di ruangannya, tinggal devisi bagian perencanaan yaitu ruangan dirinya.
juana tidak menyangka bahwa dia di percaya untuk menemui artis K, sudah sejak lama juana sangat ngefans dengan artis itu.sebelum pulang Juana merapikan meja kerjanya, saat dia akan keluar dari ruangannya tiba-tiba Nico menghadangnya didepan penampilannya begitu berantakan wajahnya pucat seperti orang terkena anemia seketika itu Juana terkejut
akkkh!!
" stop Juana ini aku! Nico" serunya " kau ingin CEO mendengar teriakan mu " kata nico lagi
" ada apa dengan penampilan mu senior" tanya juana
kau tau, aku baru saja di tolak Cristy"
seru Nico menjelaskan
"apa?"
"kau tau aku baru saja di tolak cristy" ulangnya lagi
aku sudah menduga ini akan terjadi" kata Juana dalam hati
" sudahlah senior, menyerah saja dia itu bukan level yang setara denganmu"
jawab Juana dengan spontan
"apa maksudmu tidak selevel?" tanya nya penasaran dengan jawabannya Juana
" emm.. aku sudah pernah katakan padamu Cristy itu wanita yang glamor dia sangat suka dengan pria yang levelnya diatasnya"
" maksudmu seperti pak CEO begitu?" timpalnya lagi
" ya, selevel itulah yang dia cari" jawab Juana setelah mendengar perkataan itu Nico terlihat sedih dan dia menangis di pundaknya Juana "huhuhu... hik..hik..
sudahlah senior lebih baik kita pulang saja, bagaimana kalau aku traktir icecofe capucino.." seru Juana menawarkan dia merasa bersalah juga karena tidak memberikan informasi detail soal Cristy, "oke!" jawab Nico spontan perasaannya sudah mulai membaik karena di tawarin cofe
kesukaaannya "gampang sekali kau dirayu " seru juana candai seniornya itu lalu mereka tertawa
Nico dan Juana pergi ke cafe yang terletak di bawah gedung perkantoran tempatnya bekerja saat Juana memesan coffe dia melihat pria yang pernah dia temui di lift, Juana melihat Leo dengan seorang gadis cantik di loby, gadis itu membawa koper troli sambil berjalan ke arah lift
Juana sangat penasaran dengan identitas pria itu yang bolak balik dikantornya dia seperti bintang film pikirnya
"apa yang kau lihat" tanya Nico
ah.. tidak sepertinya aku melihat seseorang yang aku kenal" jawab Juana
oh ya, siapa?" tanya Nico sambil melihat ke arah yg Juana tuju,
" maksudmu pria dengan t-shirt putih itu? tanya Nico
Juana mengangguk " kenapa kau suka dengan pria itu" tanya Nico
" apa! tentu saja tidak, kau ini bicara apa" seru Juana sewot
" ya suda kalau tidak, akukan hanya bertanya aku pikir kau suka karena dari tadi kau memandanginya terus" jawab Nico sambil minum cofe capucino nya
"apakah kau tidak merasa familiar dengan wajahnya" seru Juana smengerutkan kening sambil berpikir
"entahlah,tapi rasanya aku pernah melihatnya dimana ya, waktu itu aku keruangan CEO" timpal Nico
akhhh!! aku baru ingat,." seru Nico tiba-tiba dia berteriak
"kau kenapa senior, semua orang melihat mu" seru Juana
"maaf,aku hanya terkejut karena mengingat sesuatu"jawabnya
" kau tau pria yang kau lihat itu barusan siapa?" tanya Nico
Juana hanya menggeleng kepalanya
"dia itu kakaknya pak CEO" jawab Nico
"apa!" kakaknya si pria loby itu" seru Juana spontan saking terkejutnya
"apa maksudmu pria loby" jawab Nico
tanpa sadar Juana mengejek lagi
"ma maksudku pak CEO, pantas saja mereka sekilas terlihat mirip " jawab Juana
"kau benar,kenapa aku tak menyadarinya ck" jawab Nico sambil berdecak
lalu wanita yang bersamanya itu siapa ya?" tanya Juana
"manaku tahu' jawab Nico singkat
kemudian mereka berjalan keluar pintu loby "aku lapar sekali senior" kata Juana
bagaimana kalau kita makan dulu yuk! di bahu jalan sana ada tenda penjual makanan sepertinya enak" kata juana
" okelah kita makan dulu" seru Nico
setelah di warung tenda Juana dan Nico mencari meja kosong dan mereka mendapatkannya,
"kau sedang lihat apa senior" Juana melihat kearah yang di tuju ternyata ada Cristy
" oh ternyata kalian makan disini ," serunya
"kau sendiri bagaimana" tanya Juana
Cristy merasa gengsi menjawab nya
A..aku hanya ingin pesan minuman saja" jawab Cristy sambil duduk di kursi mejanya Juana terheran tak biasanya musuhnya itu mau duduk bergabung dengan dirinya
"kenapa kau duduk disini?" tanya Juana
" sepertinya aku berubah pikiran aku pikir aku bakal bosan jika aku minum sendirian tidak ada salahnyakan aku ikut bergabung dengan kalian" jawabnya dengan sok elegan
"wah tentu saja, aku turut senang kau bergabung dengan kami disini" seru Nico yang hatinya masih berbunga bunga
dengan ekspresi mengejek Juana tak habis pikir dengan jawaban dari temannya itu " oh begitu, setau ku kau sama sekali tidak suka makan makanan pinggiran jalan seperti ini"
mendengar perkataan Juana, Cristy merasa terusik " apa maksudmu a..,a..aku suka ko, sangat suka!" jawabnya sambil memasukan makanan kemulutnya dan memakan dengan lahap Juana yang melihat itu semakin sebal
"ck!. dasar bilang saja kau lapar," Juana berdecak sambil menatapnya dengan tatapan mengejek
"sudah-sudah,.. lebih baik kita makan saja, tenang saja aku yang traktir" seru Nico yang berusaha tampil keren di depan Cristy matanya Nico tak henti menatapi wanita pujaannya itu Nico tak menyangka bahwa wanita yang dia sukai akan datang menghampiri nya, sebaliknya Cristy sama sekali tak perdulikan nya dia malah asyik makan dengan Juana mereka saling mengejek dengan tatapan permusuhan