"Aku, aku sebenarnya menyukai Jun ... " Aira tiba-tiba membuat suatu pernyataan akan perasaannya sendiri.
Sari terdiam tidak menjawab, hanya memberikan tatapan penuh minat kepada perkataan Aira. Menunggu gadis itu untuk melanjutkan ceritanya. Mengamati pula gadis itu sejenak, Aira memiliki postur tubuhnya yang bagus, tinggi semampai. Wajahnya juga manis dan enak dilihat. Meski wajah itu terlihat sembab dan sangat bersedih, mungkin dia sudah banyak menangisi kepergian Jun.
"Jun itu, meski tidak banyak bicara tapi aslinya sangat baik dan perhatian. Dia juga seorang dokter yang sangat cerdas dan bisa diandalkan. Dia banyak membantuku pada awal-awal stase kami." Aira melanjutkan ceritanya. " Dan lambat laun, rasa itu mulai tumbuh. Berawal dari kekaguman yang berlanjut menjadi suka."
Sari te
