25. Kembali Masuk Jebakan

1320 Kata

"Perempuan sialan!" Alma tampak mengetatkan rahangnya saat mendengar pengakuan Moza mengenai apa yang terjadi pada kandungannya. "Berani-beraninya dia membunuh cucu Mama. Leonard harus tau kalau wanita itu yang membunuh bayinya, Moza," ujarnya. Diena memandangi adik dan ibunya dengan tatapan runcing. Sebuah firasat menggelitik di benaknya, sepertinya rencana Moza berjalan sesuai skenario. "Leon sudah tahu, Ma. Tenang saja, dia pasti akan bertindak tegas terhadap Sheena," bujuk Moza dengan suara lemah yang dipaksakan. "Tegas saja tidak cukup!" sergah Alma, suaranya meninggi hingga membuat Diena cemas. "Dia harus dijebloskan ke penjara! Pelayan rendahan itu!" "Ma, pelankan suaramu," Diena memberi isyarat menenangkan, matanya melirik ke arah pintu kamar rumah sakit. Lalu dia menoleh kepad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN