Bab 21. Nilai Tawar yang Berharga

1017 Kata

Aku bergerak turun dari ranjang. Pagi ini aku sengaja bangun lebih awal dari biasanya saat tinggal di rumah sendiri. Semalam aku terjebak diskusi panjang dengan pak Aksara dan berakhir dengan kemenanganku. Aku harap begitu. Setidaknya aku masih memiliki nilai tawar di dalam pernikahan ini. Bukan hanya seorang pesakitan yang dikorbankan oleh orang berkuasa, demi dijadikan kendaraan untuk balas dendam. Kini, aku tahu. Pak Aksara menikahiku setelah mengetahui bahwa malam itu, tunangannya sedang terjebak pesta keintiman bersama dengan mantan kekasihnya, yang tidak lain yaitu calon suamiku, Arman. Sebuah kebetulan yang membuat engap rongga dadaku. Celakanya, aku orang terakhir yang mengetahuinya, sehingga sudi saja menerima ajakan menikah pak Aksara, dan menganggapnya bak seorang pahlawan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN