Kost baru

589 Kata
" nay, gimana ntar jadi cari kostnya ? " " jadi dong kak, capek ni badan " " ok, ntar ya! " " siap kakaku, think yu kak Fel " " kalau cari cowoknya jadi gak? " " jangan keras - keras dong kak ngomongnya " " hahaha " kak Felisa langsung kabur dari hadapanku Siang itu aku bersama kak Felisa keluar kantor berniat mau ke gang samping ruko untuk mencari info kost. " fel, mau kemana kok jalan kaki? " tanya Om Kenan yang kebetulan di depan ruko " mau ke gang belakang om " " ngapain? " " nyari kost buat Naya " " oh mau nyari kost, emang asli mana pakai ngekost segala? " " Om Kenan kepo deh " Kami berlalu meninggalkan Om Kenan yang masih di depan ruko. Tak jauh berjalan kami berhenti di toko kelontong di muka jalan gang. Kami menanyakan lokasi kost terdekat. Atas informasi yang kami dapat, kami melanjutkan jalan kaki menuju lokasi yang di sebutkan. Bentuk bangunannya berupa paviliun yang terdapat beberapa kamar kost. Aku memutuskan memilih kamar yang letaknya di ujung. Kami melihat kondisi kamar. Kamar ini tak terlalu luas, ukurannya hampir sama dengan kost ku yang lama. Terdapat tempat tidur dengan ukuran single, meja kerja beserta kursinya. Kamar mandi juga didalam kamar, ada pula dapur kecil. Aku cukup senang dengan kost yang ini. Setelah sepakat tentang harga sewa kost, aku membayar sewa kost untuk satu bulan awal. Aku memutuskan besok untuk mulai menempati kost baru. Kami bergegas kembali ke kantor. Semoga aku betah dengan kost ini. Hidup sendiri di kota orang menjadikan terbiasa dengan kesendirian, terkadang aku merindukan kasih sayang dari keluarga. Dan yang ada seperti ini, aku sudah terbiasa dengan rasa sepi.Setiap hari kerja, pulang dan hanya di kost. Bosan kata itu yang tepat menggambarkan kehidupan yang saat ini kujalani. Lalu mau bagaimana lagi, untuk sekadar nongkrong atau jalan ke mall aja aku males. Aku lebih memilih mengistirahatkan badan ini. Malam ini aku mulai berkemas baju dan keperluan yang paling dibutuhkan. Karena kost yang ini sewanya masih lama, aku sudah membayar sampai akhir tahun. Kalau dihitung sewa dua kost memang pemborosan, tapi karena badan ini terlalu capek kalau harus pulang pergi dari kost sini ketempat kerja yang baru. Selesai berkemas, semua barang yang akan aku bawa aku letakkan di dekat pintu. Aku berencana untuk ijin masuk kerja agak siang. Karena besok aku harus pindahan dulu. Semoga kost yang baru senyaman kostku yang ini. Pagi ini aku sudah bersiap menunggu gocar yang aku pesan. Karena harus membawa barang lumayan banyak aku memutuskan memesan gocar. Sengaja aku bersiap lebih pagi. Tak lama yang aku tunggu datang, aku memulai memasukan barang bawaanku. Suasana jalan cukup lenggang karena memang belum jam berangkat kantor. Mobil berhenti di parkiran depan kost, aku begegas menurunkan barang yang ada di mobil. Dengan dibantu pengemudi mobil barang - barang yang kubawa di letakkan di depan kamar kost yang aku sewa. Kucari kunci yang kemarin aku terima dari pemilik kost. Segera aku putar tuas kunci pintu warna coklat ini. Aku mulai membersihkan seluruh ruangan dulu, agar nanti tinggal memasukkan barang yang aku bawa pindahan kesini. Setelah semuanya bersih, aku memulai memindahkan baju yang kubawa ke lemari kecil di kamar ini. Ternyata mengerjakan hal seperti ini saja bisa mengeluarkan keringat, kulanjutkan beberes sampai akhirnya semua rapi. Aku duduk di lantai sambil meminum air putih, lega sudah rapi semua. Kuraih hp yang sejak tadi ada di tas, sudah pukul tujuh. Ada beberapa pesan wa baru, nanti saja balesnya. Aku memilih membersihkan diri dulu, walaupun tadi pagi aku sudah mandi.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN